Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Proses Perkecambahan Biji (Germinasi) Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

Ketika biji berkembang dari bakal biji, ovarium bunga berkembang menjadi buah, yang melindungi biji yang terbungkus dan membantu penyebarannya oleh angin atau hewan. Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan kehidupan, akan tetapi pada kenyataannya biji telah mengandung tumbuhan dengan ukuran yang miniatur, lengkap dengan akar dan tunas embrionik. Pada perkecambahan tumbuhan tidak memulai kehidupan akan tetapi melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang secara temporer dihentikan ketika biji menjadi dewasa dan embrionya menjadi tidak aktif. Beberapa berkecambah setelah berada dalam lingkungan yang sesuai. Biji yang lain bersifat dorman dan tidak berkecambah meskipun disemaikan dalam tempat yang menguntungkan, sampai petunjuk lingkungan tertentu menyebabkan biji  mengakhiri keadaan dormansi tersebut.

Perkecambahan biji tergantung pada imbibisi, penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperm atau kotiledon, dan nutrisinya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.  Organ pertama yang muncul dari biji yang berkecambah adalah radikula, yaitu akar embrionik. Berikutnya, ujung tunas harus menembus permukaan tanah, (Campbell, Neil. A, dkk. 1987).

Bibit Sedang Berkecambah
Biji semangka sedang berkecambah

Berdasarkan posisi  kotiledon pada proses perkecambahan biji, dikenal perkecambahan jenis perkecambahan hipogeal dan epigeal. Perkecambahan biji secara hipogeal adalah suatu pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.

Pada perkecambahan jenis epigeal, maka hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan tumbuhan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam, serta bagaimana mekanisme biji itu bisa berkecambah hingga menjadi tanaman yang produktif.

Sumber Referensi Pendukung:

Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell.1999. Biologi Edisi Kelima

Jilid II. Jakarta: Erlangga Hasnunidah, Neni. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR