Cara Berkebun Jahe Biar Tetap Subur dan Tumbuh Banyak Tunas
|Menanam jahe adalah cara terbaik untuk membuat lahan rumah atau kebun menjadi lebih asri. Selain itu, juga bisa menambah penghasilan dari rumah, menyiapkan tanaman apotek hidup untuk jaga-jaga jika sesuatu hal seperti sakit anggota keluarga, dan lain sebagainya.
Menanam jahe sangat mudah dilakukan oleh siapa saja. Proses pertumbuhan jahe juga sangat mudah dan cepat jika perawatannya secara maksimal bisa dilakukan.
Pertumbuhan tanaman jahe dapat terjadi dengan baik jika para petani mau merawatnya dengan baik.
Berikut ini cara untuk merawat tanaman jahe agar tumbuh lebih baik:
1. Lakukan Penyiraman Secara Rutin
Kunci sukses untuk membuat tanaman jahe tumbuh subur adalah dengan melakukan penyiraman secara rutin. Penyiraman tanaman jahe dilakukan dengan menggunakan air bersih (jika musim kemarau).
Dengan penyiraman rutin, maka tanaman jahe akan cepat tumbuh tunas, sehingga tunas-tunas yang muncul ini bisa kita jadikan sebagai bibit.
2. Lakukan Pemupukan
Pemupukan tanaman jahe dilakukan dengan cara memberikan pupuk organic dari kotoran ayam karena akan jauh lebih bagus hasilnya. Pupuk tersebut diberikan saat tanaman jahe sudah memiliki tunas batang sebanyak 3-5. Dengan pemupukan organic ini maka laju pertumbuhan tanaman akan semakin cepat.
3. Lakukan Penyiangan dan Pendangiran
Penyiangan dan pendangiran dapat dilakukan beriringan. Penyiangan pada tanaman dilakukan dengan melakukan pengoretan pada gulma/rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman. Bisa juga penyiangan dilakukan secara manual memakai tangan, yaitu dicabut.
Sembari melakukan penyiangan, pekebun/petani juga bisa melakukan pendangiran yaitu dengan cara menggemburkan lahan tanam dengan menggunakan pencong/secara manual menggunakan pengoret kecil.
4. Melakukan Pembuangan Bagian Daun yang Rusak
Daun yang rusak karena mengalamai klorosis dan nekrosis ternyata bisa saja muncul terutama pada tanaman yang sedang mengalami perkembangan.
Daun yang rusak akibat klorosis dan nekrosis ini biasanya bercirikan daunnya berwarna kuning kecokelatan, dan tentu semakin lama jika dibiarkan akan menyebabkan nekrosis/kematian pada sel-sel daunnya.
Daun akibat nekrosis dan klorosis harus dibuang dari tanaman induk yang sedang bertumbuh, supaya nantinya rimpang jahe yang dihasilkan bisa semakin padat dan berisi.