Menanam Jahe, Langkah Kecilku Untuk Cintai Bumi dan Lingkungan
|Menanam jahe adalah kegiatan berkebun yang paling saya sukai. Satu hal yang membuat saya senang berkebun jahe karena jenis tanaman apotek hidup ini sangat mudah dibudidaya. Bahkan lahan rumah yang sempit pun bisa tetap ditanami jahe. Kamu tertarik untuk mencobanya? Mari baca ulasan saya selanjutnya pada bagian di bawah ini.
Saya sendiri biasanya membudidaya jahe di sekitar halaman rumah. Ada sekitar lebih dari ratusan bibit jahe yang saya tanam pada media tanam polybag.
Untuk memperbanyak tanaman jahe, maka saya akan mengambil tunas-tunas jahe dari pohon induk kemudian saya pindahkan pada wadah polybag lain. Untuk tanah yang saya gunakan untuk menanam jahe adalah tanah bekas pembakaran dedaunan yang tak jauh dari lokasi saya menanam jahe.

Jahe adalah jenis tanaman yang tidak terlalu ribet dalam perawatannya, serta pertumbuhan dan perkembangannya relatif sangat cepat, sehingga pertumbuhan tunas akan semakin cepat.
Perawatan yang paling sering saya lakukan adalah hanya penyiraman (tentatif jika memang tanahnya kering), pendangiran, pemupukan organik, dan penyiangan. Bahkan nyaris saya juga tidak pernah menangani hama dan penyakit pada tanaman jahe, sebab jenis tanaman jahe ini sangat kebal dengan hama maupun penyakit pada tanaman.
Penyiraman tanaman jahe saya lakukan dengan menggunakan air bersih, dan umumnya saya lakukan rutin pada tanaman yang baru dibibitkan supaya cepat adaptif dengan tanah barunya.
Pemupukan organik (dengan pupuk kotoran ayam yang difermentasi) saya lakukan pada saat tanaman jahe berumur +1 bulan setelah penanaman dari bibit. Saya biasanya sangat senang menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam yang sudah dimatangkan/difermentasi, sebab kandungan unsur hara N sangat tinggi dan baik untuk tanaman. Dan pada umumnya setelah dipupuk maka tanaman jahe akan tumbuh dengan cepat.

Penyiangan tanaman jahe dilakukan jika banyak rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman. Cara penyiangannya yaitu dengan mencabuti rumput/gulma secara manual menggunakan tangan, karena akan lebih gampang daripada menggunakan alat pengoretan. Sembari penyiangan, saya juga melakukan kegiatan pendangiran. Pendangiran saya lakukan dengan menggunakan alat penggembur tanah/pisau yang bertujuan untuk menggemburkan lahan tanam. Dengan lahan tanam menjadi gembur maka memudahkan akar tanaman jahe dalam menyerap nutrisi/unsur hara, air, garam-garam mineral, dan juga mengikat oksigen.
Mengapa Jahe Penting Saya Tanam di Sekitar Rumah?
Selain sebagai tanaman obat (biofarmaka), ternyata tanaman jahe ini bisa menetralisir suhu udara panas, juga mampu mengambil senyawa karbon di atmosfer yang berasal dari sisa-sisa respirasi hewan dan manusia. Serta senyawa karbon beracun yang berasal dari emisi gas kendaraan dapat diserap dengan baik oleh tanaman jahe. Karena senyawa karbon ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk bahan baku fotosintesis.
Dengan menanam jahe yang banyak saya juga akan merasakan kesejukan di sekitar rumah, karena saya akan panen oksigen setiap hari. Selain itu, rumah juga akan semakin asri dan juga menjaga ketahanan pangan lokal yang berasal dari rumah. Jadi kita tidak selalu beli sayur, rempah, atau buah-buahan jika kita mandiri secara pangan. Ini sebenarnya cara terbaik untuk menghemat budget harian untuk dapur, dan lain sebagainya.

Seperti kita ketahui bahwa efek dari pemanasan global (global warming), termasuk perubahan iklim saat ini sangat mengancam bidang pertanian dan sebagai akibatnya banyak petani yang gagal panen, perubahan siklus tanam petani, produksi tanaman menurun, hama semakin resisten, kekeringan, tanaman benih sulit tumbuh, dan lainnya. Oleh karena itu, maka membiasakan keluarga untuk terus menanam/berkebun tanaman apapun jenisnya di sekitar rumah itu sangat penting dan perlu diaplikasikan dan dicontohkan ke seluruh anggota keluarga.
Masih ingatkah harga cabe yang beberapa waktu lalu hingga hari ini sangat mahal? Itu ternyata diakibatkan karena perubahan iklim. Para petani banyak yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan cuaca ekstrem yang kadang membuat tanaman cabe rentan terserang hama atau hujan lebat yang membuat cabe mudah busuk. Perubahan iklim inilah yang saat ini perlu kita tangani bersama dengan upaya penghijauan lahan secara berkelanjutan.
Bayangkan jika kita mampu menanam jahe/tanaman cabe di sekitar rumah hanya 10 batang/lebih misalnya? Maka kita sama saja sudah ikut berkontribusi menjaga lingkungan, menambah pasokan oksigen di bumi. Dan gampangnya juga, kita tidak perlu membeli jahe atau cabe saat harganya mahal? Kita cukup petik saja di kebun yang kita kelola. Sangat mudah sekali ya?


Kemampuan Untuk Berkebun Sebenarnya Bisa Dipelajari, Tidak Harus Punya Skill Tingkat Tinggi
Saya tahu betul bahwa semua orang bisa berkebun, bahkan anak-anak di lingkungan keluarga kita bisa dilibatkan dalam aktivitas berkebun ini. Tidak semata-mata multak harus punya skill tingkat tinggi sebenarnya, cukup dengan kemauan belajar pastinya bisa.
Saya sendiri memang sejak kecil sudah senang berkebun dan sampai saat ini juga masih terus berlanjut.
Saya meyakini menumbuhkan sikap untuk jaga lingkungan dan cinta bumi yang kita huni harus dipupuk sejak dini pada anak-anak, supaya kelak bisa jadi manusia yang beradab, punya etika lingkungan dan juga cinta sesama manusia.
Dan untuk tahap selanjutnya, anak-anak pastinya akan mendapatkan pengetahuan tentang cinta lingkungan baik di sekolah atau jenjang tingkat lanjut (kampus) nantinya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas diri.
Btw, kampus sendiri merupakan tempat untuk mengenyam pendidikan tingkat lanjut dan pastinya banyak sekali jurusan yang berkaitan dengan lingkungan.
Ada jurusan misalnya teknik lingkungan dan pertanian yang bisa kamu coba untuk memperdalam keterampilan (skill), pengalaman hidup, serta pengetahuan seputar pertanian maupun lingkungan.
Gimana? Apakah kamu tertarik dan minat dengan jurusan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan pertanian? Silakan komen di bawah.
Kesimpulan:
Langkah sederhana untuk membantu bumi pulih kembali cukup gampang kok, dengan berkebun di sekitar rumah itu sudah bagian dari langkah kecil yang bisa jadi hal istimewa.
Jangan dianggap remeh, langkah kecil yang sudah saya praktekan ini ternyata selain kita mendapatkan manfaat dari berkebun, maka kita juga sudah berbakti pada lingkungan. Langkah sederhana yang sudah saya praktekan ini bisa kamu coba ya? Mudah bukan untuk cintai lingkungan dan bumi yang kita huni?
Waah aku pernah ngga sengaja lempar jahe ke tanah kosong eh dia tumbuh dong. Lama2 kalo ada jahe sisa langsung lempar aja ke kebun.
selain gampang nanemnya juga buahnya bisa dipakai buat masak
Dan baru tau kalau tanaman jahe juga punya dampak baik untuk lingkungan.
Cuma kasian ya petani jahe yang panen pas di harga lagi rendah…
Keren kak idenya, tapi harga Jahe di tempatku di Lampung masih stabil dan cenderung mahal sih, apalagi jahe merah.
Langkah yang sangat sederhana tapi memberi dampak luar biasa ya. Di awali niat menumbuhkan cinta alam dengan menanam jahe, terlebih jahe merah mas. Manfaatnya lebih bagus.
Yups kak, makasih kak Windiy, untuk cintai bumi dan lingkungan kita memang harus memulainya dari langkah kecil/sederhana semoga bisa bermanfaat bagi sesama manusia, serta bumi dan lingkungan yang kita tempati tanpa merusaknya.
MasyAllah hebat kak seneng nanem. Kayak mama aku seneng banget berkebun. Tapi sayangnya rasa senang berkebunnya ngga nurun ama aku hihihi 😂.
Jadi cara aku menjaga bumi bumi tidak buang sampah sembarangan, hemat air, mengurangi sampah plastik dll
Yups kak, ayah, ibu, dan saya memang gemar berkebun sejak lama. Apapun yang bisa ditanam di samping rumah ya ditanam saja selama itu membantu ekonomi keluarga juga.
pengen banget nanam jahe
kemarin, sewaktu di apartemen udah berhasil
sayang belum sempat dipindah, saya nya yang pindah
baca tulisan ini jadi pengen mau mulai menanam jahe lagi
Hallo kak Maria, ayok kak coba lagi nanem jahenya di samping rumah kakak, panduan nanem jahe di web saya ini sudah banyak saya tulis, semoga bisa membantu kak.. 🙂
Aku penyuka jahe terutama jahe merah ya direbus ambil airnya. Banyak manfaatnya untuk tubuh.Sayangnya aku pernah tanam jahe di pot (karena tidak ada lahan) entah karena tanganku tidak terlatih ya untuk merawat akhirnya tidak tumbuh alias mati
Yups kak, dicoba lagi nanem jahenya. Di web saya ini banyak kok tips2 yang saya kasih seputar berkebun jahe. Bisa disearch langsung.
Saya salah satu pecinta jahe. Apalagi saat diseduh dengan air hangat, membantu saat perut kembung dan mual. Dulu pernah saat hamil trimester pertama mual muntah, yang menyembuhkan si air jahe hangat. Memang banyak sekali manfaatnya.
Yups betul banget kak Ida, banyak manfaatnya ya jahe ini.
Baru pertama mampir ke blog ini. Waaah…menarik. Aku nanam jahe dan kunyit di pot, tapi yang jahe masih kurang bagus hasilnya. Cuma nanam dikit sih. Itu juga pakai jahe yang kelamaan di dapur, tahu-tahu udah bertunas.
Makasih kak Retno sudah berkunjung ke blog saya ini, yuk kak kita sama2 belajar menghargai bumi dan lingkungan yang kita huni, tentunya dengan berkebun dari rumah. Tidak sulit kok, siapapun bisa memulainya.
Setuju banget.
Alhamdulillah, meskipun langkah kecil menanam tanaman di depan rumah atau di lahan yang kosoong, bisa membantu udara di lingkungan kita menjadi lebih segar.
Dan melihat tanaman toga begini, jadi ingat iBuku.
Kalau butuh untuk masak, tinggal ke halaman depan. Semua ada..
MashaAllah~
Suburnya tanah airku.
Yups betul banget kak, sederhana kak, tapi mudah2an bisa berdampak positif bagi lingkungan.
Tanggungjawab kita bersama utk menjaga kelestarian alam….dan menanam jahe memang super cihuyy ya
Millennial pasti demen bgt nih
Yups, kak, saya seneng nanem jahe karena selain simpel, juga jahe banyak manfaatnya bagi kesehatan. Ya dari sini juga saya belajar menghargai bumi yang kita huni untuk terus dilakukan reboisasi mulai dari rumah.
Wah, patut dicoba nih menanam jahe. Hasilnya bisa kita budidayakan.
Saya selama ini menanam banyak tanaman hias sih…
Makasih ya kak, dapat nih insight nya buat saya
Ayok kak Taufiq nanem jahe, kulihat tanaman hias di rumah kakak kan udah banyak hehe… 🙂
Karena saya dan suami suka dengan minuman hangat berempah, akhirnya kami menanam beberapa tanaman rempah di halaman kecil rumah kami. Salah satunya adalah jahe. Alhamdulillah meski hanya tumbuh di dalam pot, jahenya tumbuh subur dan sudah beberapa kali ditanak dan dinikmati airnya. Perut, tenggorokan, terasa hangat. Apalagi pas dikonsumsi saat hujan dan dibarengi dengan ubi atau pisang rebus.
Alhamdulillah, kak Annie tetap bisa menanam jahe di samping rumah. Emang harus gini ya kak, cara kita menghargai lingkungan dan bumi yang kita huni. Selalu diisi dengan yang hijau-hijau supaya lingkungan segar, asri, dan memperoleh manfaat dari yang kita tanam. Sederhana memang, tapi harus dimulai dari sini.
Mantap Pak kebun jahenya seger seger. Saya pun di halaman nanam jahe pakai polibag juga. Saya nanam jahe merah jadi lebih kecil batang dan pertumbuhannya
Pun sama nih pakai pupuk kandang juga
Selamat memanen ya Pak
Wah keren kak Okti nanem jahe juga ya, iya betul kak, saya juga pake pupuk kandang biar pertumbuhannya lebih cepat dan subur.
Saya pernah menanam jahe, khususnya jahe merah, alhamdulillah bibitnya banyak yang membeli. Ada yang beli 200 polibag, ada yang indent dll. Tapi tantangannya juga besar,akan kebutuhan air dan kondisi panas yang terlalu, sehingga membuat kering kepanasan. Jadi tetap harus basah.
Saya juga rutin banget nanem jahe merah, mudah kan kak budidayanya. Saya udah coba memang nyampe ratusan polybag ditanami jahe. Alhamdulillah menghasilkan, kadang dijual dan dikasih juga tetangga samping rumah. Pokoknya saya suka banget nanem jahe dan palawija di rumah. Cabe, tomat, terung, waluh, dll.
Ibu meruta hobi sekali menanam palawija di halaman rumah..
Tetangga seneng, karena kalau pas butuh sedikit tinggal minta ke Ibu mertua..hehe
Saya suka minum jahe anget kalau lagi kurang enak badan.
Keren banget ibu mertua kakak. Budaya berkebun itu bagus lho selain untuk membiasakan diri untuk cinta bumi dan lingkungan, juga bermanfaat untuk menjaga ketahanan pangan keluarga agar tetap stabil.
Aku juga menanam cabe dan daun pandan. Seneng banget kalau kita bisa panen, trus masak dari kebun sendiri ya. Apalagi kalau tetangga juga bisa menikmati hasil kebun kita juga.
bagus kak, bisa nanem cabe. Jadi tetap bisa nyayur yang pedes2 pas harga cabe mahal. Bagus kak, memang harus gitu kak.
Saya tahunya tanam cabe sama tomat aja. Hahahah. Padahal jahe pun bisa ya ditanam dengan mudah. Kan kalau punya tanaman jahe sendiri di rumah, pastinya memudahkan. Besok-besok butuh jahe sebagai bumbu dapur, atau untuk membuat ramuan tradisional tinggal ambil yang ada di lahan/kebun di rumah deh.
Yups kak, nanem jahe mudah banget. Bahkan sepanjang tahun saya gak pernah absen tanpa jahe di samping rumah. Selalu bagus hasilnya. Mudah juga cara membudidayanya. Tak butuh lahan lebar.
Iya ya, jahe memang manfaatnya besar ya, terutama di kondisi cuaca yang ngga menentu begini. Kalau pas lagi adem, jahe bisa melegakan tenggorokan yg terserang sakit.
Betul sekali kak, manfaat jahe banyak banget, bisa dengan mudah disedu kalo punya kebun sendiri, tanpa harus beli terus.
wuah boleh nih idenya
soalnya aku bingung mau nanam apa di rumah
Silakan dicoba kak tuk tanem jahe di wadah polybag, semoga bisa bermanfaat tuk bantu jaga kesehatan dengan minum jahe rutin.
wah seru banget menanam jahe nya… kalau saya sempat berkebun sayur kangkung dan pakcoy di rumah, tapi ya gitu, ukurannya tidak terlalu besar karena memang tidak pakai pupuk apa apa
Wah keren kak Syl bisa nanem kankung dan pakcoy, biasanya kan dihidroponik ya kan kak?
Tanam di rumah jadi lebih praktis kalau misalnya mau bikin bumbu hehe.
Apalagi akar² rimpang juga mudah ya buat ditanam
Betul banget kak, banyak manfaatnya jika kita mau nanem tanaman rimpang semacam jahe, dll. Bisa ikut kontribusi untuk jaga bumi dan lingkungan pastinya 🙂
Menambah khasanah cara menanam jahe dengan baik menggunakan media yang tersedia dengan baik.
Semoga artikel ini bermanfaat dan sekaligus bantu kita jaga bumi agar terus pulih.
Enaknya memang sih sudah punya tanaman sendiri agar lebih asri juga lingkungan sekitar rumah dan tentu saat dibutuhkan tidak sulit mencarinya. Hmmm, sepertinya boleh juga mulai aktif menanam di polibex deh biar rapi disusun di belakang rumah.
Betul banget kak, memang harus seperti itu kita, mau berkebun di sekitar rumah. Biar apa-apa gak semuanya harus beli.
Memang iklim Indonesia sangat memudahkan berbagai tanaman dapat tumbuh dengan mudah.
Teringat candaan seorang guru besar sewaktu kuliah, “orang Indonesia cukup buang air besar di kebun, sebulan kemudian lombok bisa tumbuh setelah konsumsi lombok & bijinya.. Hhe”.
Termasuk jahe dan tanaman lain, dapat tumbuh mudah yaa Mbak.
Dan menjadi salah satu alasan saya pribadi untuk tidak plur sepenuhnya halaman rumah karena selain menjaga iklim, juga sebagai area resapan air.
Betul kak, Negara kita kaya, bahkan herannya tongkat kayu jadi tanaman 🙂
Wah keren Pak, suka bercocok tanam. Kalau saya nggak telaten, tapi mami saya telaten banget buat nanam-nanam di halaman.
Iya kak harus telaten. Karena sy emang suka berkebun sejak kecil.
Sesederhana menanam jahe dan tanama obat keluarga lainnya itu membantu sekali mengurangi emisi dari rumah sendiri. Manfaatkan sebesar atau sekecil apa pun lahan. Harusnya zaman sekarang yang serba digital di mana informasi mudah didapat, kita makin semangat melakukan hal2 kecil begini demi bumi lebih baik.