Cara Alami Menambah Bobot Buah Cabe di Pohonnya Langsung
|Mendapatkan hasil panen cabai yang tinggi tentu menjadi harapan bagi semua petani di Indonesia. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari hasil buah yang dipanen dari pohonnya langsung mengalami perkembangan yang signifikan. Massa/berat buah cabe tentu saja berbeda-beda dari setiap tanaman. Bahkan, gejala penyakit pada setiap tanaman bisa berbeda bahkan beragam. Tentu saja hal ini bisa menentukan seberapa banyak buah cabai mentah dan matang yang dihasilkan tiap-tiap pohonnya.
Petani cabai di Indonesia memang sangat unik dan menarik. Terkadang dari bahan-bahan alami di lingkungan bisa dijadikan pupuk organik cair, sehingga membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman pangan, buah, sayur, dan tanaman perkebunan.
Ada beberapa cara yang sering saya diskusikan dengan petani cabai agar bobot buah cabai menjadi berat dan buahnya lebat. Beberapa tips dari mereka di antaranya yakni:
- Pada awal tanam (umur 1-20 hst) jangan diberi pupuk kimia dulu, berikan setelahnya. Hal ini dilakukan karena pada umur hst tersebut bibit cabe masih dalam tahap adaptasi dengan lingkungan sekitar. Solusinya adalah berikan pupuk dari kotoran ayam yang difermentasi (wajib);
- Lakukan penyiraman rutin pada tanaman bibit yang baru ditanam. Frekuensi penyiraman pada umur lanjut (+20hst) bisa lebih dijarangkan, dijedah sesuai kebutuhan. Maksudnya, apabila lahan tanam masih lembab dan cukup air, maka tidak perlu disiram. Begitupun sebaliknya;
- Lakukan pendangiran dan penyiangan pada tanaman cabai. Pendangiran ini penting supaya lahan tanam menjadi gembur (subur, dan mengundang banyak mikroorganisme tanah). Sementara penyiangan untuk memastikan bahwa lahan tanam terbebas dari gulma liar yang menjadi kompetitor bagi tanaman cabai dalam hal pemanfaatan unsur hara, air, serta garam-garam mineral dari dalam tanah.
- Lakukan pemberian pupuk phonska cair menjelang tanaman cabai berumur +2 bulan, atau ketika tanaman cabai mulai banyak cabangnya, berbunga, dan muncul buah mudanya. Ini penting dilakukan agar buanya lebih lebat dan berbobot;
- Lakukan perempelan pada tanaman cabai. Perempelan ini sangat penting untuk memperbanyak jumlah buah, mempertebal ukuran batang dan ranting agar banyak;
- Pemberian pupuk kimiawi bisa dilakukan dengan pupuk rekemendasi berikut: (1). TSP (2). KCL (3). Urea. Pemberian pupuk di atas bisa dilakukan selang-seling per 2 minggu sekali ketika tanaman cabai sudah memiliki 3-5 ranting.;
- Gunakan insektisida dan fungisida sistemik jika diperlukan, supaya tanaman tidak mudah sakit. Penggunaan pestisida hanya opsional jika memang dibutuhkan (pertanian non-organik). Untuk pertanian secara organik bisa tanpa pupuk kimiawi.

Jika beberapa langkah dan tahapan di atas dikerjakan dengan baik, maka sudah semestinya tanaman cabai yang ditanam akan mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang bagus. Selain itu, hasil panennya meningkat karena buah cabainya banyak dan berbobot/berisi. Semoga tutorial di atas berguna.