Membersihkan Gulma di Lahan Sangat Bermanfaat Bagi Tanaman yang Dibudidaya
|Gulma merupakan ancaman serius dalam sektor pertanian. Gulma adalah rumput-rumput liar bisa berupa rumput bandotan, teki, meniran, dan lain sebagainya. Efek gulma tentu saja memengaruhi laju pertumbuhan tanaman.
Bisa dibayangkan bahwa jika di lahan tanam banyak ditumbuhi gulma maka penyerapan unsur hara pada tanaman yang dibudidaya akan menurun produktivitasnya. Air dan unsur hara yang seharusnya diserap maksimal oleh tanaman justru malah harus dibagi dua dengan gulma, mungkin porsinya bisa 50%, 50% dan jika dibiarkan bisa berbahaya pada tanaman.

Gulma termasuk rumput liar yang boros dalam mengonsumsi air dan unsur hara. Banyak tanaman mengalami defisiensi/kekurangan unsur hara akibat gulma, sehingga banyak ditemukan tanaman yang mengalami gejala daun kuning, rontok lalu sel/jaringan daunnya mati. Bahkan tanaman kurus-kurus, jarang berbunga dan menghasilkan buah bisa karena semua air dan unsur hara “termakan” maksimal oleh gulma. Sementara itu, tanaman pokok yang ditanam di lahan tidak kebagian asupan nutrisi.
Maka, sebagai seorang petani, harus memerhatikan secara serius dampak buruk/negatif gulma jika tidak ditangani dengan bijak. Semaksimal mungkin untuk membersihkan/mencabut/mengoret gulma pada lahan tanam, supaya produktivitas hasil panen lebih optimal. Selengkapnya, bisa membaca sumber referensi yang pernah saya ulas pada artikel berikut ini: Cara Pendangiran, Penyiangan, dan Pembumbunan Pada Tanaman .
Semoga informasi sederhana bermanfaat untuk para petani untuk lebih peduli terhadap apa yang ditanam sehingga usaha yang dilakukan tidak sia-sia.