Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Anda Mau Jadi Influencer/Blogger Sekaligus Petani Milenial? Mengapa Tidak.

Pandemi COVID-19 telah memaksa jutaan orang untuk terus #DiRumahAja yang diawali dari ketakutan karena virus COVID-19. Di masa inilah, terjadi perubahan gaya hidup dari perkotaan ke pedesaan, contohnya adalah berkebun. Banyak terjadi pemberhentian kerja di sektor lain yang banyak melibatkan aktivitas mobilitas di perkotaan, membuat banyak orang pun harus mengelam kecewa.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling mampu bertahan di masa pandemi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani menurun dan petani muda hanya 6% (2,7 juta) dari total 14,4 juta jumlah petani di Indonesia. Artinya, peran generasi muda dalam lingkup pertanian masih tergolong rendah. Krisis regenerasi petani muda inilah yang mengancam Indonesia di masa depan. Sebab, disamping Indonesia mempunyai bonus demografi yang besar dimana usia muda termasuk salah satu yang terbanyak di dunia, minat pemuda terhadap sektor pertanian perlu ditunjang oleh banyak hal.

cara menanam palawija
Saya menanam palawija di lahan pertanian yang saya miliki.

Salah satu penyebab rendahnya minat para pemuda yang lebih dikenal dengan milenial adalah anggapan bahwa petani adalah pekerjaan yang kotor, dimana harus menceburkan diri ke dalam sawah di bawah terik matahari. Pengetahuan yang minim itulah yang perlu diubah karena pola pikir kaum milenial. Atas dasar itulah, Kementerian Pertanian Indonesia berinisiatif untuk menggerakkan program 1 juta petani milenial di tiap provinsi dengan memfokuskan pada bidang hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Dengan begitu, akan terjaga rantai pasokan untuk setiap komoditas unggulan di Indonesia.

Proses bertani memang tergolong mudah. Hanya membutuhkan beberapa bidang lahan, bibit yang akan ditanam, pupuk, dan rajin menyirami setiap dua kali sehari. Terlihat cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun bahkan oleh pekerja kantoran sekalipun. Jika terbatas karena tidak memiliki halaman yang cukup luas, maka berbagai alternatif pun dapat dilakukan misalnya bertani dengan media botol, kaleng, maupun polybag. Semua masih dapat terjangkau untuk dilakukan di teras rumah, balkon apartemen atau bahkan di rooftop. Hal itu senada dengan apa yang dilakukan oleh Saya sendiri sebagai seorang blogger di website https://tipspetani.com/. Saya sendiri mulai rajin berkebun dan bercocoktanam sejak saya membangun blog dan menulis tentang pertanian di dalamnya. Saya rajin melakukan aktivitas berkebun di halaman dan hasil dari pertanian yang saya lakukan tersebut saya dokumentasikan dalam bentuk tulisan yang kemudian saya posting di blog pertanian saya ini. Selain berkebun untuk diri saya dan keluarga, maka saya juga tidak lupa untuk mengajak rekan sesama blogger maupun influencer untuk berkebun dan memanen hasil pertanian dari halaman rumah.

Bahkan saya sendiri mengajak masyarakat untuk tidak malu bertani meskipun hanya #DiRumahAja dan dalam masa pandemi COVID-19. Menurut anggapan saya pribadi: ”Kamu pikir kalau tidak ada petani, mau makan apa kamu?”

Dalam proses berkebun yang saya lakukan, maka semuanya dilakukan mulai dari menanam bibit, memberi pupuk, menyiram dan merawat tanaman seorang diri disamping kesibukan saya sebagai seorang blogger, digital marketing dan juga influencer. Dari kegiatan berkebun selama pandemi COVID-19 ini maka saya sendiri mendapatkan banyak pengalaman berharga, serta keuntungan-keuntungan baik secara materi (uang) maupun non-material yaitu kesehatan fisik dan mental.

Saya mendapatkan keuntungan (laba) dari menjual sayuran dan buah-buahan ke pasar atau supermarket, serta memperoleh penghasilan dari konten pertanian yang saya unggah di halaman website/blog pribadi saya ini.

Jumlah penghasilan selama menjadi blogger dan influencer menurut saya cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan saya sehari-hari. Selain itu, membantu website saya untuk terus tumbuh dan berkembang, serta membantu saya untuk menyalurkan hobi dan kegiatan literasi agar semakin lebih baik lagi. Saya menyukai berkebun lalu menulis dan blogging, karena ini hobi saya yang sesungguhnya.

Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain berbahagianya saya menjadi konten kreator (blogger) dan influencer yang berfokus di bidang pertanian. Saya sangat menyukai kegiatan berkebun, dan memang sudah tertanam sejak masa kanak-kanak hingga saya dewasa seperti sekarang ini.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR