Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Faktor Pemicu Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan (Faktor Eksternal dan Internal)

Setiap tumbuhan berbiji (spermatophyta) umumnya perkembangbiakannya melalui biji sebagai alat perkembangbiakan secara generatif.

Biji akan berkecambah membentuk organ-organ tanaman lengkap. Dan pada tahapan inilah biji yang telah berkecambah akan mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah/volume sel hidup yang menyusun suatu tumbuhan tertentu. Pertumbuhan juga bisa diamati dengan indera penglihatan, dapat dinyatakan dengan angka/bilangan (bersifat kuantitatif), pertumbuhan bercirikan dapat diukur menggunakan alat ukur, serta bersifat irreversibel (tidak dapat kembali pada bentuk semula). Contoh pertumbuhan adalah munculnya radikula dan plumula pada saat perkecambahan biji kacang kedelai, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, dan lain sebagainya.

Sementara, perkembangan sendiri dapat didefinisikan/diartikan sebagai proses spesialisasi jaringan meristematik menuju ke tingkat kedewasaan suatu tumbuhan tertentu. Berbeda dengan proses pertumbuhan, jadi pada proses perkembangan pada tumbuhan, maka dapat dilihat dari beberapa ciri, bahwa perkembangan memiliki karakteristik/ciri-ciri seperti: tidak dapat diukur, bersifat kualitatif (hanya dapat dideskripsikan dalam bentuk kata-kata), bersifat reversibel artinya dapat kembali kepada bentuk semula. Contoh dari proses perkembangan pada tumbuhan yaitu munculnya organ bunga dan buah pada tanaman. Contoh pada manusia dan hewan misalnya, munculnya jakun pada pria, metamorfosis pada kupu-kupu, dan lain sebagainya.

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman Cabe, Photo Original by: Ichin Sembalun

Setelah mengetahui konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan, mari ketahui tentang faktor-faktor pemicu terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, yang meliputi dua faktor penting yakni faktor internal (faktor dari dalam) dan faktor eksternal (faktor luar).

1. Faktor Internal yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Proses pertumbuhan dan perkembangan selalu beriringan, sehingga ada kaitannya antara faktor internal dan eksternal. Faktor internal pada tumbuhan meliputi beberapa komponen penting, seperti:

  • Komponen Hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Hormon merupakan suatu senyawa kimia penting yang mampu mengatur regulasi dan fisiologis tanaman secara utuh. Beberapa jenis hormon pertumbuhan misalnya hormon giberelin yang berperan dalam perkecambahan biji, hormon kalin, hormon rhizokalin untuk merangsang pembentukan akar sekunder dan akar primer pada tumbuhan, hormon traumalin untuk penutupan luka pada batang tanaman, asam absisat untuk pengguguran/abisis daun, hormon etilen untuk pematangan buah, sitokinin mempercepat pembentukan jaringan meristematik pada organ bunga dan buah, auksin untuk pemanjangan batang, dan lain sebagainya. Setiap
  • Komponen Enzim. Enzim merupakan senyawa kimia yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan yang berperan sebagai biokatalisator, artinya membantu dalam proses reaksi kimia biologis, dalam proses metabolisme sel, enzim berperan sangat penting, sehingga enzim bekerja secara spesifik menyesuaikan dengan sisi aktif dan komponen substratnya. Enzim juga terlibat dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mengingat fungsi enzim begitu kompleks, maka proses metabolisme sel tumbuhan pastinya memerlukan enzim. Contohnya pada proses fotosintesis yang bertujuan untuk menghasilkan makanan dalam bentuk glukosa yang akan diedarkan/didistribusikan dari jaringan floem di daun menuju ke seluruh organ tanaman. Fotosintesis merupakan reaksi anabolisme dan dalam prosesnya melibatkan proses fotosistem 1 dan fotosistem 2. Reaksi kimiawi fotosintesis selalu melibatkan enzim sebagai biokatalisatornya.
  • Komponen Gen. Pada makhluk hidup eukariotik (yang memiliki membran inti sel), misalnya pada tumbuhan, hewan, manusia, maka proses pembentukan gen terjadi di dalam inti sel (nukleus). Gen merupakan pewaris sifat pada makhluk hidup. Di dalam gen terdapat materi/substansi genetik berupa DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), serta ada RNA (Ribo Nukleic Acid). Proses pertumbuhan di dalam tubuh tumbuhan dipengaruhi oleh gen, dimana gen merupakan pengontrol pertumbuhan sel, mengontrol proses metabolisme dan sekaligus pewarisan sifat hereditas dari induk kepada keturunannya (filial).

2. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Selain faktor internal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, meliputi beberapa hal diantaranya:

  • Cahaya. Cahaya merupakan faktor eksternal pertumbuhan. Cahaya berlebih dan kurang juga tidak bagus bagi pertumbuhan tanaman. Maka sebaiknya cahaya yang cukup sangat dibutuhkan bagi tanaman. Cahaya mampu menghambat pertumbuhan, namun jika tumbuhan kekurangan cahaya (berada dalam tempat gelap), maka tanaman akan mengalami peristiwa etiolasi dengan ciri pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat, batang tingi dan kurus, tanaman nampak pucat dan kurang segar, serta hormon auksin pada tempat gelap akan lebih mudah diproduksi dan itulah mengapa pada tanaman yang sedang berkecambah jika diletakan pada tempat gelap maka akan mempunyai batang yang tinggi-tinggi dibandingkan yang diletakan di tempat yang terkena cahaya langsung di alam;
  • Suhu dan pH. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan selalu dipengaruhi oleh faktor suhu. Suhu yang terlalu rendah juga akan membuat enzim sulit bekerja, namun jika suhu dinaikan maka akan mempercepat pertumbuhan serta enzim akan bekerja hingga batas optimalnya. Enzim akan mudah rusak pada suhu di atas 45 derajat celcius. Bahkan pada suhu tinggi (+100 derajat celcius), maka enzim yang terdiri dari komponen protein akan mengalami denaturasi (rusak); pH juga berperan penting dalam proses pertumbuhan, sehingga setiap tumbuhan juga membutuhkan pH tanah yang cocok untuk berlangsungnya proses pertumbuhan. pH tanah yang terlalu asam akan mengakibatkan beberapa jenis tanaman tertentu tidak cocok, sehingga pada saat akan atau setelah ditanam awal, maka pertumbuhan tanaman akan mengalami keterlambatan tumbuh. Dan maka, untuk menetralisir pH tanah yang asam biasanya petani menggunakan kapur dolomit;
  • Kelembaban Udara. Kelembaban tanah juga merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman. Kelembaban tanah harus terjaga dengan baik, termasuk komponen unsur hara, air, hara, dan humus juga harus seimbang;
  • Unsur hara (nutrisi). Unsur hara memegang peranan penting sebagai asupan nutrisi untuk tanaman. Unsur hara misalnya: Magnesium (Mg), Nitrogen (N), Kalium (K), Kalsium (Ca), Molibdenum), dan beberapa jenis unsur hara mikro lainnya. Unsur hara digunakan untuk menjaga supaya tanaman tidak mengalami defisiensi (kekahatan/kekurangan) unsur hara tertentu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan maupun organ tanaman itu sendiri. Sebagai contoh, apabila tanaman kekurangan unsur Zn (Seng), maka organ daun akan mengalami gejala klorosis dan nekrosis yang ditandai dengan berubahnya warna daun menjadi kuning kecokelatan;
  • Air. Air merupakan pelarut alamiah berbagai macam senyawa kimia organik di dalam tanah. Air juga digunakan untuk proses metabolisme tumbuhan, misalnya untuk peroses fotosintesis keberadaan air sangatlah penting pada proses fotolisis air pada fotosistem. Tanaman juga membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang, serta sebagai pelindung tanaman dari gejala dehidrasi (kekurangan cairan pada tumbuhan);
  • Konsentrasi Oksigen. Konsentrasi Oksigen sangat ditentukan oleh medium tempat tumbuh tanaman. Bagian akar tanaman membutuhkan aerasi yang baik untuk memperoleh ketercukupan oksigen di dalam tanah. Itulah mengapa seorang petani sering melakukan penggemburan lahan tanam (tanahnya) supaya tanaman lebih cepat tumbuh dan menghasilkan buah lebih banyak. Tanah yang digemburkan juga akan memudahkan penyerapan nutrisi, air, garam-garam mineral dari dalam tanah menuju akar tanaman yang kemudian akan ditransportasikan secara difusi ke bagian organ tanaman lainnya.

Itulah tadi penjelasan tentang 2 faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengarui laju pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Semoga informasi di atas berguna untuk anda.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR