Manfaat/Fungsi dan Peranan Pengajiran (Pemberian Tiang Ajir) Pada Tanaman Budidaya
|Pengajiran merupakan kegiatan perawatan tanaman agar pertumbuhannya semakin baik. Saat tanaman budidaya akan mulai menghasilkan bunga dan buah, maka kegiatan pengajiran ini sangat penting sekali. Pertama, pengajiran akan membuat tumbuhan dapat tumbuh mengikuti alur ajir. Misalnya, jika ajir diletakan miring, mengerucut, atau tegak lurus, maka tanaman akan mengikuti arah ajir tersebut. Umumnya, petani di Indonesia menggunakan air tegak dan kerucut. Ajir tegak biasanya diaplikasikan pada jenis tanaman seperti tomat, cabe, dan lain sebagainya. Sementara tanaman seperti gambas, kacang panjang, buncis, mentimun umumnya memakai ajir berbentuk kerucut yang antara ujung ajir digabung dan diikat menjadi satu.

Tiang ajir bisa diperoleh petani dengan mengambil ranting tanaman/pohon berkayu dengan panjang kira-kira 2 meter atau lebih (sesuai kebutuhan). Atau bisa juga menggunakan bilah bambu yang dipotong-potong menyerupai togkat dengan ujungnya diruncingkan.
Kegiatan pengajiran (pemberian tiang ajir/lanjaran/lenjeran) pada tanaman sangat bermanfaat, karena beberapa fungsi/perannya sebagai berikut:
- Mendorong sulur tanaman untuk merambat secara tepat pada bagian tiang ajir/lanjaran;
- Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya bunga, serta buah;
- Tempat melekatnya batang tanaman dan sulur, serta buah tanaman bisa ditopang dengan baik;
- Menopang tanaman agar kokoh dan tidak mudah roboh jika terkena angin kencang, hujan deras, dan bencana alam lainnya;
- Memperkuat akar dan batang tanaman supaya berada pada posisi yang ditentukan petani;
- Sebagai tiang rambat bagi tanaman (terutama pada jenis tanaman gambas/oyong, kacang panjang, waluh, labu, buncis, dan lain sebagainya.
- Pada beberapa tanaman seperti tomat, cabe, juga sangat baik agar pertumbuhan cabe semakin bagus, terutama agar cabe dan tomat tumbuh tegak.