Jenis-Jenis Pupuk untuk CABE yang Baru Ditanam
|Adaptasi fisiologis tanaman cabe cukup tinggi, sehingga tanaman cabe yang baru disemai akan dengan segera menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan baru. Penyesuaian diri (proses adaptasi) pada tanaman cabe dapat dilihat dari pola lingkungan, seperti: media tanam yang dipakai, jenis pupuk yang digunakan, jumlah air serta kandungan unsur hara yang tersedia (bisa berupa pupuk), serta faktor internal pertumbuhan termasuk hormon, enzim, dan gen sebagai kesatuan herediter pada makhluk hidup.
Pada tanaman cabe yang sedang berkecambah dan hendak dipindahkan pada wadah pot polybag kecil, maka jenis pupuk yang diberikannya pun harus berbeda dengan tanaman cabe yang sudah berumur dewasa. Hal ini tentu saja didasarkan pada proses adaptasi fiologis tanaman, sebab setiap tanaman mempunyai karakteristik berbeda-beda, dan proses penyesuaian diri terhadap lingkungannya pun sudah berbeda.
![]() |
Tanaman Cabe di Wadah Potpolybag dengan Pupuk Dasar Dari Jerami Padi Yang Dibakar, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan). |
Adapun jenis pupuk untuk tanaman cabe yang baru ditanam sebaiknya menggunakan pupuk organik terlebih dahulu. Pupuk organik yang dimaksud yakni jenis pupuk kandang dari kotoran hewan ternak, pupuk kompos dari sisa dedaunan/serat jerami padi yang dibakar, pupuk hayati, pupuk daun yang membusuk, serta pupuk dari jenis lainnya yang berbahan dasar sisa-sisa metabolisme hewan/tumbuhan (contoh: pupuk dari urine sapi atau urine kelinci).
Kebanyakan pupuk dari bakaran jerami padi yang paling bagus digunakan untuk media tanam cabai yang masih dalam perawatan di wadah polybag (umur cabe di atas 3 – 25 hst). Maksudnya yaitu pupuk dari bakaran jerami padi tersebut dicampurkan dengan tanah, kemudian hasil campuran tersebut dijadikan media tanam untuk tempat tumbuh tanaman yang dalam perawatan setelah disemai.
Sementara itu, untuk tanaman cabai yang sudah berumur di atas 25 hst ke atas dan memang sudah dipindahkan ke lahan terbuka (lahan bedengan bermulsa), maka pemupukan awal sangat direkomendasikan untuk selalu menggunakan jenis pupuk organik seperti di atas, atau menggunakan pupuk dari kotoran sapi, kotoran kambing, dan kotoran ayam yang telah dikeringkan, sebab pupuk ini sangat bagus untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman cabe, serta pembentukan organ tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, dan bunganya akan semakin cepat. Pupuk kandang berkomposisi unsur Nitrogen (N), Phosfor (P), dan Kalium (K) cukup tinggi dan bagus untuk meningkatkan laju tanaman cabe dalam masa pertumbuhannya. Baca juga: Proses Metabolisme Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi.
Assalamualaikum. Artikel2 anda sangat membantu. Bila berkenan saya minta nomor kontak atau Wa nya pak.. untuk sekedar share ttg budidaya cabe. Mohon di reply ke tito.armando55@gmail.com
hallo pak,. terimakasih atas konfirmasinya. Silakan bapak bisa hubungi saya via WA di 081272625203 . Maaf pak responnya terlalu lama.
sudah saya balas pak nomor WA saya ke email bapak. terimakasih.
Terimakasih pak utk informasinya.
Saya Lita dari Medan
Saya punya sekam padi yg belum dibakar. Bagus tidak jika saya taburkan di sekitar bibit cabe yg sdh saya pindahkan ke polybag besar? Daun cabe sekarang sdh 6, 7 helai. Umur cabe sekita 3 minggu.
Hallo bu Lita, salam kenal. Tentu saja sekam padi yang belum dibakar tetap baik untuk tanaman cabe di wadah polybag. Hal ini karena sekam bisa membuat kelembaban tanah tetap terjaga sehingga tidak media tanam tidak cepat kering. Selain itu, pada sekam padi juga mengandung vitamin B yang bagus bagi tanaman. Terimakasih, semoga bermanfaat.