Faktor Penyebab Tanah/Lahan Pertanian Menjadi Keras dan Gersang
|Tanah merupakan komponen abiotik (tidak hidup) di alam ini. Namun, tanah berperan penting dalam keberlangsungan hidup suatu tanaman tertentu. Sebab, di dalam tanah mengandung berbagai macam unsur hara, air yang dibutuhkan oleh tanaman pertanian.
Selain kandung unsur hara maupun air, maka di dalam tanah juga terdapat makro maupun mikrooganisme hidup. Misalnya adalah cacing tanah, bakteri, dan pengurai.
Peranan cacing tanah misalnya sebagai penggembur lahan tanam, sebagai pelembab alami tanah, serta menjaga agar tanah tidak keras dan kering. Beberapa bakteri tanah juga terlibat aktif dalam pengubahan senyawa kimia yang bermanfaat bagi tanaman, misalnya bakteri Rhizobium leguminosarum. Bakteri tanah ini bersimbiosis dengan bintil akar tanaman legum (kacang-kacangan) dengan melakukan fiksasi nitrogen menjadi senyawa lain yaitu nitrat dan nitrit.

Pada beberapa kasus di lapangan, harapan terhadap tanah yang gembur, sehat, dan lembab sulit tercapai jika manusia masih suka melakukan kegiatan pemupukan dan penggunaan pestisida yang berlebih. Tanpa petani sadari bahwa, menambahkan pupuk kimia secara berlebihan di dalam tanah juga ikut berkontribusi terhadap rusaknya struktur tanah, sehingga tanah menjadi lebih mudah padat dan gersang.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah akibat pestisida dan pupuk kimia secara berlebih maka, mulai saat ini petani bisa mencoba melakukan pertanian secara organik . Karena jenis pertanian organik ini sudah mulai dilakukan di berbagai negara dan terbilang cukup baik dalam penanganan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah maupun pencemaran udara yang disebabkan oleh pestisida dan pupuk kimia.