Penyebab Daun Berwarna Kuning, Bopengan, Kering, Kecokelatan, Hitam Seperti Terbakar
|Seringkali petani terkejut ketika melihat ada perubahan warna daun tanaman yang ditanam menjadi berwarna kuning. Padahal, warna daun tanaman sebelumnya adalah hijau segar. Perubahan warna ini bisa terjadi akibat tanaman kekurangan unsur hara tertentu, seperti Nitrogen, Magnesium, Phosfor, Kalium dan Kalsium. Perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning disebut sebagai peristiwa “klorosis”. Klorosis ini merupakan gejala umum yang seringkali menyerang berbagai macam jenis tanaman pertanian, perkebunan, baik tanaman buah-buahan maupun sayur mayur. Untuk mencegah tanaman pertanian mengalami gejala klorosis dapat dicegah dengan penyiraman yang cukup tidak berlebihan. Justru jika air berlebih pada tanaman, maka dapat merusak sel-sel daun sehingga bisa terjadi klorosis bahkan nekrosis tingkat lanjut, dan daun mengalami absisi (kerontokan). Selain itu, pemberian pupuk yang mengandung unsur Mg, N, P, K, dan Ca juga terbukti ampuh untuk mengatasi gejala klorosis pada daun.
Adapun bopeng pada daun juga sering terjadi pada tanaman pertanian. Bopeng atau biasanya orang menyebutnya “daun berlubang-lubang” merupakan gejala yang paling sering terjadi. Bopeng ini bisa bermacam-macam faktor penyebabnya. Namun yang paling sering adalah akibat serangan hama dan penyakit. Hama pemotong tangkai daun, hama pemakan daun seperti belalang, ulat, juga dapat merusak struktur permukaan daun. Untuk mencegahnya petani bisa memberikan insektisida nabati atau insektisida kimia untuk mengusir hama dan penyakit. Jika gejala dikarenakan oleh aktivitas jamur/fungi, maka petani bisa memberikan fungisida pada bagian daun yang terserang.

Daun berwarna kecokelatan, serta hitam seperti terbakar ini bisa disebabkan dari rentetan panjang peristiwa klorosis dan nekrosis pada tanaman. Atau istilahnya tanaman telah menerima efek samping dari klorosis. Selain daun berwarna kuning, gejala klorosis tingkat lanjut akan memperlihatkan warna daun yang semakin hari semakin berubah. Perubahan dari kuning bisa meningkat menjadi warna kecokelatan muda, tua, bahkan daun nyaris berwarna hitam seperti terbakar. Selanjutnya daun akan menggulung-gulung, kering, serta pada bagian tangkai daunnya patah sehingga daun mengalami absisi (rontok/daunnya berguguran). Seringkali petani sulit untuk menanggulangi kejadian dimana klorosis dan nekrosis sudah terlanjur menyebar di semua organ daun maupun batang tanaman. Langkah yang bisa ditempuh petani mungkin ada dua alternatif. Alternatif pertama mungkin bisa memberikan pupuk kimia atau organik untuk mengurangi gejala, atau dengan cara terpaksa mencabut tanaman dan menggantinya dengan jenis tanaman lain. Memang semua ada pilihan, mau dipertahankan (tanamannya) atau dilepaskan begitu saja. Namun, petani bebas memilih sesuai keinginan masing-masing.
Daun berwarna kuning (klorosis) dapat terjadi akibat daun sudah tidak sanggup lagi menghasilkan pigmen klorofil (pigmen hijau). Sementara itu, daun mengering, berwarna cokelat, dan hitam seperti terbakar bisa diprediksikan daun pada tanaman tersebut telah mengalami kematian pada bagian sel maupun jaringan dasarnya. Selain jaringan dasar, mungkin jaringan lain seperti sklerenkim, kolenkim, dan jaringan pengangkutnya (xilem dan floem) telah rusak, aus, dan disfungsi struktur selnya.
mengapa daun anthurium kering seperti tebakar walau sama sekali tidak terpapar sinar matahari langsung.
penyiraman teratur,media tanam selalu dalam kondisi lembab tetapi tidak berair/becek.
terima kasih sebelumnya.
Sebaiknya diberikan sinar matahari pak, agar proses fotosintesis lebih efektif dan efisien. Sehingga daun tersuplai makanan dengan cukup pada jaringan floemnya. Penyiraman juga tidak perlu terlalu sering, seminggu 2x saja sudah bagus untuk tanaman anthurium. Semoga menjawab.