Bakteri Fotosintesis dan Contohnya
|Bakteri fotosintetik memiliki vakuola berisi enzim untuk menambat gas CO2 bebas yg disebut Rubisco atau ribulosa bipospat karboksilase pada reaksi gelap. Enzim ini bertugas untuk mempermudah Ribulosa Bipospat atau RuBP dalam menangkap karbondioksida bebas yang ada di udara dan kemudian mengubahnya menjadi senyawa organik.
Seperti halnya pada tumbuhan, maka bakteri fotosintetik juga melakukan reaksi penyusunan senyawa organik dari karbondioksida dengan memanfaatkan energi dari cahaya. Reaksinya akan dimulai dari reaksi terang yang melibatkan penangkapan energi cahaya menggunakan pigmen khusus (pigmen fotosintesis; klorofil) yang kemudian prosesnya akan berlanjut pada penyusunan senyawa organik dari karbon dioksida tersebut.
Bakteri fotosintesis dapat hidup secara bebas sehingga bakteri ini tidak memerlukan substrat dari tanaman inang. Fiksasi-N diperankan oleh sel yang disebut heterosis dan fotosintesis diperankan oleh sel vegetatif yang mengandung phycobilliproteins (Syamsunihar dkk., 2009). Bakteri ini (Rhizobium leguminosarum) mampu mereduksi N2 dari udara menjadi ammonium (dikenal dengan fiksasi N2) dan memberikan nutrisi sederhana yang diperlukan oleh tanaman, yaitu udara, air, serta sedikit nutrisi dan cahaya (Soedradjad dan Avivi, 2005).
Aktivitas fiksasi nitrogen pada tanaman yang berasosiasi dengan bakteri fotosintesis dapat meningkat. Asosiasi tersebut menunjukkan bahwa nitrogen yang ditambat oleh sel heterosis mampu mendukung kebutuhan tanaman. Hasil ini nantinya akan berdampak pada kandungan nitrogen dalam daun yang jauh lebih bagus, (Fay, 1992).
Bakteri fotosintesis mampu hidup pada permukaan daun tanaman inangnya (filosfer). Bakteri ini pada umumnya bersifat phyloplane dan tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi (Hasnain dan Thomas, 1996). Prasetya (2005) juga menjelaskan bahwa inokulasi bakteri fotosintesis secara umum tidak merubah morfologis daun, akan tetapi terdapat perubahan fungsional secara anatomis yaitu penebalan sel epidermis adaxial dan jaringan mesofil pada daun.
Bakteri fotosintetik pada daun tanaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kandungan hormon auksin. Hal ini dimungkinkan akibat respon terhadap Asam Indol Asetat (IAA) yang produksinya dirangsang oleh bakteri atau mungkin sebagai respon terhadap etilen yang dirangsang oleh IAA tersebut. Peranan auksin sebagai hormon endogen diperlukan oleh tumbuhan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara menyeluruh, (Mulyanto, 2009). Aplikasi bakteri fotosintesis mampu meningkatkan kinerja dan aktivitas sucrose synthase pada fase vegetatif sehingga berpotensi meningkatkan efisiensi organ vegetatif dalam menunjang hasil buah serta biji yang tinggi (Hidayat, 2009). Silakan baca juga: Fungsi, Manfaat, dan Peranan Bakteri Fotositentik.