Produk hasil pertanian organik (pertanian secara organik) memiliki kelebihan/keunggulan terpenting, yakni bebas bahan kimia serta mengandung zat gizi jauh lebih tinggi daripada hasil pertanian anorganik. Zat/kandungan gizi tersebut
Seperti halnya dalam sistem pertanian anorganik, pertanian organik pun membutuhkan benih/bibit. Benih merupakan bahan tanam berupa biji, sedangkan bibit adalah bahan tanam yang sudah berupa tanaman muda (tanaman trubusan). Benih/bibit
Pada prinsipnya, pertanian secara organik (pertanian organik) memakai sistem tumpang sari. Tumpang sari yaitu penanaman dua atau lebih jenis tanaman di satu bidang lahan tertentu. Sebagai contohnya, tanaman
Pertanian Organik semakin diminati oleh seluruh lapisan masyarakat yang berprofesi sebagai petani, pekebun ataupun penggemar tanaman budidaya yang mengolah lahan pertanian mereka dengan ditanami berbagai macam jenis tanaman holtikultura
Budidaya tanaman secara konvensional yakni kegiatan penanaman berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan (tanaman sayur, tanaman buah, dan tanaman hias/tanaman obat) yang dalam pelaksanaannya masih memakai alat-alat yang masih sederhana (cangkul dan
Pertanian organik semakin diminati oleh sebagian dari masyarakat petani di dunia. Pertanian organik telah banyak dikembangkan di dalam sektor pertanian, dan aplikasinya sangat nyata dalam perkebunan hortikultur buah