Kelemahan dan Keunggulan Pertanian Organik
|Produk hasil pertanian organik (pertanian secara organik) memiliki kelebihan/keunggulan terpenting, yakni bebas bahan kimia serta mengandung zat gizi jauh lebih tinggi daripada hasil pertanian anorganik. Zat/kandungan gizi tersebut antara lain vitamin C, kalium, dan beta karoten yang sebagian besar ada pada tanaman wortel, tomat, dan lain sebagainya.
2). Mendaur ulang limbah yang berasal dari organisme hayati (tumbuhan dan hewan). Pendauran ulang ini akan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Dengan demikian, nutrisi pun kembali ke lahan dan tanaman.
3). Melindungi/proteksi tanah terhadap kerusakan erosi dan mencegah terjadinya degradasi tanah.
4). Memperbaiki keseimbangan hara dan ketimpangan hara di lahan pertanian.
5). Rasa produk hasil pertanian organik lebih manis dibandingkan pertanian secara anorganik.
6). Tidak menimbulkan banyak pencemaran lingkungan ekosistem (pencemaran air, tanah, dan udara). Sehingga aman bagi tubuh yang mengonsumsinya
7). Memperbaiki ketersediaan hara dalam tanah dan pupuk mineral sehingga meningkat efisiensi penggunaannya.
Selain kelebihan/dampak positif pertanian organik, simak juga beberapa dampak negatif/kekurangan/kelemahan dari pertanian secara organis:
1). Menuntut penggunaan lahan yang tidak tercemar bahan-bahan kimiawi dan kandungan hara yang subur/gembur
2). Hasil pertanian organik pada awal penanaman cenderung rendah, namun untuk musim tanam berikutnya dapat ditingkatkan.
3). Membutuhkan pupuk organik, termasuk biopestisida dalam pemberantasan hama maupun penyakit yang menyerang tanaman budidaya.
4). Pertanian organik sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Namun, dengan perlakuan intensifikasi pertanian yang benar, maka dapat diminimalisir.
5). Untuk pemasaran produk pertanian organik terbatas pada kalangan tertentu.