Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Pengertian, Fungsi, dan Contoh Mulsa Organik

Mulsa organik ternyata sangat bagus bagi tanaman perkebunan seperti pada pertanian semangka, gambas, pisang, dan lain sebagainya. Mulsa organik ini merupakan jenis mulsa yang berasal dari serat-serat tanaman, misalnya saja dari serasah dedaunan, jerami padi, potongan tanaman ilalang, atau sisa-sisa potongan ranting tanaman yang diletakan di atas lahan bedengan.

Jarak Tanam Cabe Ideal
mulsa organik dari rumput ilalang yang dikeringkan (berfungsi membunuh gulma secara alami).

Adanya mulsa organic ini ternyata dapat membuat tanaman menjadi lebih subur, sebab mikroorganisme tanah seperti cacing tanah akan berkembang baik pada tanah yang di atasnya terdapat serat tanaman. Serat tanaman inilah yang nantinya akan didekomposisi oleh mikroba tanah maupun cacing. Selain itu, beberapa manfaat/fungsi/peranan/kegunaan mulsa organik bagi tanaman budidaya adalah sebagai berikut:

  • Bernilai ekonomis, sebab harganya yang cukup murah, bisa didapat dengan mudah di sekitar lokasi tempat tinggal;
  • Bernilai ekologi, yakni mampu mengumpulkan serta mengundang mikroorganisme tanah dalam waktu cepat sehingga tanahnya menjadi lebih subur;
  • Mencegah pengikisan tanah/erosi jika sewaktu-waktu terjadi hujan deras;
  • Menjaga tingkat keasaman tanah (pH tanah) agar tetap netral dan cocok ditanami berbagai tanaman budidaya;
  • Menjaga kegemburan tanah dan agar tidak menjadi padat/gersang;
  • Terbukti menyuburkan tanaman pertanian dan meningkatkan hasil panen;
  • Sebagai tempat tidurnya tanaman. Misalnya pada tanaman semangka yang diberi mulsa organik dari jerami padi, maka buah-buahnya yang muncul akan tidur terbaring di atas jeraminya. Ini tentu bagus untuk perkembangan beberapa tanaman buah.
Jarak Tanam Semangka yang Baik dan Benar (Ideal)
Buah semangka yang baik dan benar (ideal)

Aplikasi mulsa organik yakni dengan cara meletakkan serta tanaman/serasah/jerami di sekitar tempat tumbuh tanaman (sekitar akarnya) sesuai kebutuhan. Dan contoh-contoh nyata dari aplikasi mulsa organik di lapangan bias diterapkan pada tanaman seperti  lada, kopi, pare belut, pisang oyong/gambas, cabe, tomat, semangka, labu/waluh, dan lain sebagainya. Semoga informasi sederhana ini bermanfaat untuk para petani di Indonesia.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR