Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA) Pada Tumbuhan
|Hormon Asam Absisat (Absicic Acid Hormone) diproduksi pada organ batang, daun, dan buah yang masih muda. Hormon ini bekerja secara natural pada tumbuhan mengikuti umur tanaman. Kerja asam absisat (ABA) berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin. Fungsi/peranan asam absisat pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Memacu pengguguran bunga dan buah
Seringkali kita melihat bunga dan buah pada tanaman mengalami pengguguran. Pengguguran buah dan bunga ini dipengaruhi oleh hormon asam absisat. Pengguguran bunga biasanya terjadi pada saat masa pembungaan berlangsung. Atau ketika masa terjadinya fertilisasi pada bunga, umumnya banyak sekali tepung sari yang mandul dan menyebabkan tidak terjadinya pembuahan.
Pada buah-buahan yang masih muda, sering dijumpai adanya buah muda yang berjatuhan/rontok. Hal ini tentu saja dipicu oleh hormon asam absisat. Hanya buah yang memiliki kinerja hormon abisat saja yang mampu bertahan hingga menjadi buah yang sempurna.
2. Menunda pertumbuhan (dormansi biji)
Sebelum biji berkecambah, maka biasanya biji mengalami masa istirahat (dormansi). Dormansi biji bukan berarti biji diam tidak melakukan aktivitas sel. Pada masa dormansi biji, maka biji sedang menyiapkan bahan-bahan genetisnya untuk melakukan pembelahan sel.

Penundaan perkecambahan biji juga dipengaruhi oleh hormon asam absisat, sehingga sel-sel biji tidak membelah kecuali jika terkena air yang cukup.
3. Menghambat pembelahan dan pembentangan sel
Pada jaringan sklerenkim, maka sel-selnya sudah mati dan tidak dapat melakukan pembelahan kembali sebab sel-selnya sudah tidak meristematik lagi. Contohnya pada batok kelapa, serabut kelapa “sepet”, yang hal ini tentu dipengaruhi oleh kinerja hormon ABA (Asam Absisat).
4. Merangsang penutupan stomata selama tumbuhan kekurangan air
Pada daun biasanya terdapat rongga untuk terjadinya proses transpirasi, yaitu stomata. Stomata mempunyai struktur sel menyerupai “vag1na wanita” yang terdiri dari sel penutup, sel penjaga, sel tetangga. Membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh kondisi di dalam sel dan di luar sel (faktor lingkungan, seperti suhu, kelembaban, cahaya matahari, pH dan lainnya). Pada saat malam hari, stomata menutup, sebab tidak terdapat cahaya yang cukup. Menutupnya stomata ini dipengaruhi oleh hormon Asam Absisat (ABA).
5. Merangsang pengguguran daun (absisi) pada daun saat musim kering sehingga mengurangi penguapan.
Pada daun jati, lamtorogung, karet/kelatak, seringkali kita menjumpai terjadinya pengguguran daunnya pada saat musim kemarau. Menggugurnya daun disebut juga dengan istilah “absisi daun”. Hal ini terjadi karena tumbuhan melakukan kegiatan regulasinya untuk menjaga agar keadaan fisiologis tanaman tetap baik, yakni mengurangi penguapan. Baca juga: Fungsi Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka) Pada Tumbuhan.