Fisiologis Tanaman Cabe
|Tanaman cabe memiliki habitat dan daya dukung lingkungan yang berbeda dengan tanaman lainnya. Hal ini tentu saja mutlak, mengingat bahwa setiap tanaman pasti memiliki cara tersendiri dari tingkat kebaikan dan penyesuaiannya terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Secara fisiologis, tanaman cabe mempunyai organ tanam lengkap mulai dari akar tunggangnya, batang berkayu, organ daun, bunga, dan juga buahnya.
Masing-masing organ tanaman pada cabe memiliki fungsi sendiri-sendiri dan tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi dalam keberlangsungan hidupnya.

Organ akar pada tanaman cabe lebih cenderung berperan dalam pengangkutan (transportasi) air, garam-garam mineral, unsur hara dari dalam tanah menuju organ bagian atas pada tanaman. Nutrisi dan unsur hara sangat dibutuhkan bagi tanaman untuk tumbuh, berkembang, reproduksi, dan pembelahan sel.
Organ batang dan akar juga berperan sebagai penopang pada tanaman cabe, sehingga tanaman cabe tidak mudah roboh saat cuaca ekstrem atau hujan lebat.
Sementara itu, organ daun pada tanaman cabe berperan sebagai tempat untuk berlangsungnya proses fotosintesis, dimana proses fotosintesis tersebut merupakan proses anabolisme yang menghasilkan makanan (glukosa). Makanan dalam bentuk glukosa akan dibutuhkan oleh tanaman dan diedarkan dari jaringan floem di dalam daun menuju ke seluruh organ tanaman lainnya.
Organ bunga merupakan alat reproduktif yang berkembang melalui jaringan meristematik. Organ bunga merupakan jaringan dasar (parenkim) yang mengalami perkembangan. Organ bunga juga merupakan bagian dari cikal bakal terbentuknya organ buah.
Di dalam tubuh tumbuhan cabe juga terjadi proses metabolisme sel, dimana dalam proses tersebut dihasilkan makanan melalui proses fotosintesis, proses hormonal yang menghasilkan hormon pada tumbuhan (fitohormon). Fitohormon bermacam-macam, ada hormon kalin (fitokalin, rhizokalin, anthokalin), giberelin, sitokinin, ABA, gas etilen atau homon pemasakan buah, serta berbagai macam jenis fitohormon lainnya.
Tumbuhan juga menghasilkan enzim yang berperan untuk pengaturan sistem regulasi selama proses metablisme sel, sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe akan berkembang dengan baik sesuai harapan petani.
Organ-organ lengkap pada tanaman cabe tersebut tentu saja membutuhkan air dan beberapa unsur hara penting dalam menunjang pertumbuhannya. Air digunakan agar tanaman cabe tidak mudah mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), serta air juga digunakan untuk membantu dalam serangkaian metabolisme di dalam tubuh tanaman, serta air juga membantu dalam perombakkan berbagai macam senyawa kimia metabolisme.
Unsur hara merupakan faktor penting dalam fisiologis tanaman cabe, sehingga keberadaan unsur hara harus tersedia dalam jumlah cukup di dalam tanah. Unsur hara makro dan unsur hara mikro merupakan unsur-unsur hara yang sangat diperlukan tanaman untuk aktivitas kehidupannya. Kekurangan unsur hara pada tanaman cabe tentu saja akan mengalami defisiensi (kekurangan) unsur hara tertentu yang dapat memberikan efek buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe itu sendiri. Sebagai contoh bahwa tanaman kekurangan unsur hara yaitu munculnya gejala nekrosis dan klorosis pada daun tanaman cabe. Dan salah satu cara supaya tanaman cabe tidak megalami defisiensi unsur hara yaitu dengan memastikan bahwa tanaman cabe mempunyai ketercukupan nutrisi, unsur hara, garam-garam mineral, air dalam jumlah cukup (tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan).