Faktor Pembibitan Biji (Penyemaian Benih) yang Harus Diperhatikan
|Jika pembibitan/penyemaian biji (benih) dilakukan tidak profesional maka akan menimbulkan banyak kegagalan tumbuh alias bibit tidak tumbuh. Sebaliknya jika pembibitan dilakukan secara baik dan benar maka bibit banyak yang tumbuh serta lebih subur.
Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan saat seorang petani/pekebun melakukan pembibitan yakni penyiapan media yang tepat, perawatan media dan bibit, serta penempatan bibit secara proporsional.
- Penyiapan media tanam (tanah)
Menyiapkan media tanam bisa berupa tanah atau kain lembab yang hendak dijadikan tempat tumbuh biji (perkecambahan biji). Kedua media ini paling sering digunakan petani untuk penyemaian bibit/benih.
Beberapa jenis tanaman yang bisa disemai dengan menggunakan tanah/kain lembab diantaranya adalah cabai, tomat, sawi, semangka, melon, kangkung, selada, melon, dan lain sebagainya.
Media tanah harus dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan tanah : pupuk organik = 3 : 1. Campurkan media tanah dengan pupuk organik (bisa menggunakan kompos/kotoran ternak yang sudah matang). Kemudian bisa langsung diaplikasikan, yakni menyebarkan biji/benih di atas media yang sudah jadi tersebut. Jangan lupa terlebih dahulu melembabkan media dengan air agar perkecambahan biji tumbuh lebih cepat.
- Perawatan media dan bibit
Setelah bibit disebar di atas media, maka perawatan bibit penting dilakukan. Perawatan mencakup penyiraman jika lahan/medianya kering (terutama pada media tanah). Jika pembenihan dilakukan dengan menggunakan kain, maka pastikan bahwa kainnya tetap lembab dan tercukupi kandungan airnya. Kain yang lembab akan mempercepat perkecambahan biji. Cara aplikasi penyemaian biji dengan kain adalah dengan pertama-tama melembabkan kain dengan air, kemudian biji bisa diletakan di permukaan kain dan tunggu beberapa hari hingga muncul tunas (biji berkecambah). Setelah berumur, barulah bibit yang berkecambah bisa dipindahkan di lahan terbuka (lahan bedengan).
- Penempatan bibit secara proporsional
Saat penyemaian benih/biji sebaiknya ditempatkan pada suhu di bawah 30 derajat celcius. Penempatan biji yang disemai juga harus di tempat pada tempat yang banyak cahaya atau di tempat gelap (sesuai kebutuhan). Jika penyemaian dilakukan di tempat terang maka akan diperoleh bibit dengan batang yang cukup gemuk, daun lebih hijau, dan pertumbuhannya agak lambat. Ini sangat berbeda ketika penyemaian dilakukan di tempat gelap. Yang mana penyemaian di tempat gelap akan menghasilkan tanaman yang mempunyai batang tinggi-tinggi, pertumbuhan lebih cepat, namun daunnya terlihat lebih pucat (kurang segar). Namun, sebaiknya tempatkan saja benih pada tempat terbuka yang banyak terdapat cahaya agar hasilnya lebih optimal.
Itulah tadi penjelasan tentang faktor penting yang harus diperhatikan oleh petani saat penyemaian benih/biji untuk dijadikan tanaman dewasa. Semoga bermanfaat. Baca juga gan >> Cara Praktis Pembersihan Gulma dari Lahan Bedengan yang Baik dan Benar.