Cara Budidaya Melon Agar Cepat Panen dan Berbuah Lebat
|Buah Melon (dengan nama ilmiah: Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah yang berasal dari famili Cucurbiteae sebab memiliki sulur yang mampu merambat pada batang penyangga layaknya seperti buah mentimun, labu, gambas, dan buah semangka. Buah melon di bawa oleh bangsawan bernama Columbus ke daratan benua Amerika sekitar abad ke-14SM, sebelum akhirnya menyebar ke berbagai negara di penjuru dunia, termasuk ke Indonesia.
Buah melon sangat digemari oleh banyak kalangan masyarakat luas disebabkan buah ini banyak manfaat dari segi kesehatan, dapat dijadikan sebagai bahan kecantikan, serta harganya yang relatif ekonomis. Dari segi kesehatan (medis) melon banyak dimanfaatkan untuk menambah nafsu makan, dapat mencegah penyakit pencernaan seperti diare, sembelit, susah buang air besar dan dapat membantu dalam menghaluskan kulit karena buah melon ini mengandung banyak vitamin C, kadar Kalsium tinggi, dan vitamin A.
Daerah atau sentra budidaya buah melon di Indonesia banyak dilakukan di produsen-produsen tanaman ini seperti yang banyak dijumpai di daerah seperti Bekasi, Bogor, Jawa Barat, Jawa Tengah, Madura, Lampung (daerah Gisting dan Liwa-Lampung Barat), daerah-daerah di Sumatera Selatan, Padang, dan beberapa daerah di Kalimantan dan Sulawesi. Budidaya buah melon dapat dilakukan secara patungan (melalui kelompok tani), atau dapat dilakukan tiap-tiap individu di ladang, kebun atau persawahan masing-masing.
Buah melon seperti yang diketahui banyak orang ternyata mengandung hampir 65% air, serta beberapa jenis vitamin A, vitamin C, Kalsium (Ca), Kalium (K), vitamin B kompleks yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dapat mencegah penyakit skorbut (sariawan) dan penyakit rongga mulut termasuk kanker mulut, bibir pecah-pecah, radang usus buntu, dan dalam dunia kecantikan buah melon dapat dijadikan scrub alamiah untuk membantu menghaluskan kulit wajah. Dalam dunia medis (kedokteran) penggunaan buah melon banyak dilakukan seperti dibuat jus untuk para pasien penderita penyakit maag, kanker usus, radang lambung, sembelit, dan mengobati penyakit kencing manis (diabetes melitus). Tidak hanya itu, jus buah melon juga dapat dimanfaatkan sebagai minuman yang menyehatkan untuk tubuh (utuk diet). Jika cuaca di luar rumah cukup terik, maka tidak ada salahnya jika mengonsumsi buah melon adalah pilihan terbaik bagi Anda.
Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Melon
Buah melon mempunyai karakteristik buah yang berbentuk bulat layaknya bola, memiliki perakaran serabut, termasuk tumbuhan monokotil (berkeping satu), batang biasanya menjulur ke atas dengan adanya sulur di bagian ujung batang dan beberapa ruas ketiak batangnya.
Tanaman Buah Melon Tumbuh Subur dan Berbuah Lebat, Photo Original by: Muhammad Hadi/Uploading: Wahid Priyono |
Buah melon yang masih muda biasanya memiliki kulit buah berwarna hijau tua atau kadang-kadang berwarna hijau kecokelatan, tangkai buah menempel pada ketiak daun atau ketiak batang, batang tidak beruas-ruas, buah kelipatan lima, bunganya berwarna kuning dengan bagian benang sarinya berwarna putih dan kadang-kadang kuning sesuai dengan varietas yang ditanam. Jika buah melon sudah matang biasanya warna kulit buah sudah menjadi kuning cerah atau hijau kecokelatan dengana danya garis-garis putih tidak teratur di bagian permukaan luar buahnya. Biji melon berbentuk seperti biji mentimun, daging buah melon cukup lunak, buahnya harum jika sudah matang.
Tanaman melon mulai dibudidaya di wilayah Indonesia sejak tahun 1980-an dan sangat baik di tanam di daerah dataran rendah maupun di daerah dataran tinggi (ketinggian 300-900 meter dari permukaan air laut). Apabila ketinggian tanah di atas >900 meter di bawah permukaan air laut maka tanaman melon kurang berproduksi secara maksimal sehingga hasil panen kurang menguntungkan. Tanah yang baik untuk membudidaya melon yakni jenis tanah liat, tanah andosol dan latosol dengan tingkat keasaman (pH) tanah berkisar antara 5,8-6,8.
Curah hujan yang cukup (sedang) juga sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini (rata-rata curah hujan pertahun yang diharapkan untuk menanam buah melon dengan hasil penanen selangit yaitu 500-900 mm/tahun). Tanaman melon sangat cocok ditanam pada tempertaur/suhu 18-22 derajat celcius, dengan tingkat kelembaban berkisar antara 75 % hingga 95%. Selama hendak menanam buah melon sebaiknya petani memperhatikan kondisi lahan dan jenis tanah. Jenis tanah yang direkomendasikan oleh pakar petani buah melon yaitu di tanah liat yang sebelumnya tanah liat tersebut dicampur dan ditambahkan pupuk kandang.
Varietas dan Jenis-Jenis Tanaman Melon Yang Banyak Dibudidaya oleh Petani
Tanaman melon mempunyai banyak varietas unggul dan tahan terhadap penyakit. Beberapa petani sangat selektif ketika akan menanam melon agar hasil panen selangit. Caranya mereka memilih bibit melon sesuai dengan kondisi lahan dan iklim di wilayah itu. Terkadang ada beberapa varietas buah melon yang tidak cocok ditanam pada kondisi lingkungan tertentu, baik karena faktor cuaca, iklim maupun jenis tanahnya. Jika tanaman buah melon ditanam pada lingkungan yang kurang sesuai biasanya akan mempengaruhi hasil panen yang kurang optimal.
Varietas Tanaman Melon Orange Meta, Photo Original by Muhammad Hadi, Uploading Oleh: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Pembelian bibit melon sebaiknya langsung kepada petani melon yang berpengalaman dibidangnya. Sebisanya mungkin Anda juga harus mampu bertanya dan berkonsultasi jika ada beberapa hal yang kurang dipahami tentang cara budidaya tanaman melon. Berikut ini beberapa varietas unggulan melon yang banyak dibudidaya oleh para petani buah, seperti:
(1). Sunrise Meta, yaitu buah melon dengan kulit buah berwarna putih dan tidak berjala, bentuk buahnya agak lonjong, daging buah berwarna orange, umur panen sekitar 60 hari setelah tanam, tekstur daging buah kenyal, renyah, dan rasanya begitu manis.
(2). Orange Meta, adalah varietas melon dengan kulit buah berwarna orange dan tidak berjala di bagian kulit buahnya. Bentuk buah lonjong, dapat dipanen saat buah mencapai umur 60 hari pasca tanam, memiliki daging buah yang lezat, kenyal, dan rasanya manis.
(3). Action 434, adalah varietas melon yang diproduksi oleh PT. Tanindo Subur Prima, dengan penampilan buah mirip seperti varietas sky rocket.
(4). Mai 119, yakni varietas buah melon yang memiliki bobot buah mencapai 3,5kg, bentuk buah bulat dengan kulit buah berwarna hijau dan berjala, daging buah berwarna orange, umur panen sekitar 65 hari, varietas pendahulunya yakni Mai 116, daging buah terasa manis dan teksturnya sangat kenyal.
(5). varietas Sky rocket, yaitu varietas buah melon dengan bobot buah dapat mencapai 3-3,4kg. Bentuk buah bulat, kulit buah berwarna hijau dan berjala, daging buah berwarna hijau muda, rasanya manis, tekstur daging buah kenyal, dapat dipanen pada usia 65-70 hari setelah tanam.
(6). Golden Meta, varietas melon ini mempunyai daging buah berwarna kuning keemasan dan kulit buah memiliki garis-garis tidak teratur seperti jala.
(7). Bright Meta, kulitnya menyerupai orange meta, namun daging buah berwarna putih terang, serta rasa buahnya manis.
(8). Snow White Meta, merupakan varietas buah melon dengan ciri permukaan kulitnya berwarna putih dan berjala, serta daging buahnya berwarna putih bersih, daging buah terasa kenyal dan manis dan tak kalah manis dengan orange meta.
(9). Apollo meta adalah jenis varietas buah melon yang diproduksi oleh PT. Know You Seed dengan daging buah berwarna putih bersih, tekstur daging buah renyah dan manis, buah berbentuk lonjong dengan bobot mencapai 2,00 – 3,00kg/buah. Umur panen jenis buah ini sekitar 63-5 hari sejak pasca tanam. Selain kesembilan varietas buah melon di atas, ada juga varietas buah melon yang sangat populer dan terkenal seperti reticulatus, inodurus, dan cantalupensis yang memiliki ciri buah berjuring, pemukaan kulit buah tidak mulus, aroma daging buah sangat kuat (wangi), dan mempunyai warna daging buah yakni kuning (orange); contohnya yakni Blewah.
Cara Menanam Melon dengan hasil Selangit dan Menguntungkan
1. Persiapan Tanam
Tahap Penyemaian Bibit: Sebelum bibit melon disemai, masukan terlebih dahulu campuran tanah liat dengan pupuk kandang (5:1) ke dalam kantong plastik (polybek) ukuran 5kg. Benih sebelum disemai sebaiknya direndam terlebih dahulu di dalam air 2-5 jam. Selanjutnya benih disemai pada posisi tegak dan ujung calon akar menghadap ke bagian bawah. Setelah disemaikan, tutup bagian atas biji yang telah disemai dengan menggunakan campuran abu sekam padi dan tanah (perbandingan 2:1). Supaya benih cepat berkecambah, ciptakan suasana hangat dengan cara menutup permukaan persemaian dengan menggunakan karung goni basah. Pada usia penyemaian 3-4 biasanya bibit sudah berkecambah dan karung goni dapat singkirkan.
Benih/bibit tanaman melon muda yang siap tanam akan menjadi bibit melon yang kekar dan sehat apabila dipelihara dengan baik, yaitu dengan cara menyiram bibit setiap hari, menciptakan kondisi lingkungan tanah yang lembab, serta pemberian dosis pupuk kandang yang tepat. Pupuk kandang yang direkomendasikan yakni pupuk kandang hasil fermentasi kotoran sapi, atau pupuk yang berasal dari kotoran hewan unggas (ayam, mentok, itik, angsa,dan sebagainya). Pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman yang berumur 7 hingga 9 hari setelah disebar, lakukan penyemprotan dengan pupuk daun yang mengandung nitrogen tinggi(konsentrasi 1-1,5 gram/Liter air.
Jika bibit melon sudah mempunyai 4-5 helaian daun atau sudah berumur 10-12 hari, maka bibit melon tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam, caranya yaitu dengan menyilet kantong plastik (polybek) menggunakan pisau cutter agar tidak merusak akar.
Tahap Mempersiapkan Media Tanam, yaitu dengan melakukan pembajakan tanah sedalam 30cm dengan traktor agar lahan tanah menjadi gembur dan mudah dibuat bedengan. Usai dibajak, sebaiknya segeralah membuat bedengan-bedengan sesuai dengan luas lahan. Bedengan yang dibuat memiliki lebar (100-110cm), tinggi bedengan (30-50cm), serta panjang maksimum bedengan yaitu 12-15 meter, sesuaikan dengan luas lahan yang ada). Sementara itu untuk lebar parit/saluran air berukuran 55-65cm. Setelah bedengan dibuat, taburkan pupuk kandang yang dicampur pupuk kimia (urea, KCL, SP-36) dan diaduk sampai merata. Di bagian pemukaan bedengan dapat diberi tutup plastik yang digelar secara memanjang dan diberi celah lubang tanam. Lubang tanam sebaiknya memiliki ketinggian 5-6 cm dengan diameter lubang sekitar 4-7cm. Jarak antar lubang tanam satu dengan lubang tanam lainnya berkisar 60-70cm.
2. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Melon
Proses pemeliharaan dan perawatan tanaman melon dapat dilakukan dengan beberapa tahapan seperti; melakukan penyulaman, pemupukan, pengairan, membuat ajir, pemangkasan, pemilihan buah berkualitas baik, hingga proses penanggulangan hama dan penyakit tanaman. Pada tahap penyulaman sebaiknya dilakukan selama dua minggu berturut-turut dengan memantau kondisi tanaman, agar bibit sulaman dapat lebih melekat pada tanah, sebaiknya siram dengan air. Selain itu juga lakukan penyiangan agar tanaman melon tidak mudah terserang penyakit, karena gulma dapat dijadikan sebagai inang hama dan nematoda yang merugikan tanaman. Pemupukan juga penting dilakukan tiga kali yaitu 20 hari setelah penanaman, 40 hari setelah penjarangan buah, dan 60 hari setelah tanam. Dosis pemupukan yang biasanya dilakukan oleh pakar pertanian melon yakni; untuk pupuk dasar: Urea 440kg, KCL=440kg, SP-26=120kg, dan pupuk kandang 10 ton. Untuk pupuk susulan I dengan menggunakan pupuk urea=330kg, SP-36=220kg, dan KCL 160kg. Untuk pupuk susulan II menggunakan urea=220kg, SP-36=550kg, dan KCL=160kg. Sedangkan untuk pupuk susulan ke-III yakni hanya menggunakan pupuk urea=440kg.
Proses pertumbuhan serta perkembangan pada tanaman melon tidak terlepas dari kondisi udara yang kering serta tanah yang lembab. Untuk itu harus dilakukan pengairan pada saat sore/malam hari. Penyiraman praktis dilakukan sejak penyemaian benih hingga pada masa panen berlangsung. Sebaiknya penyiraman tidak mengenai bagian daun dan buahnya agar buah dan daunnya tidak mudah terserang penyakit yang ditimbulkan akibat aktivitas bakteri dan jamur. Pada masa berbunga dan berbuah kurangi intensitas penyiraman, namun dengan tetap menjaga supaya saluran air/got tidak terlalu kering. Penyiraman dihentikan secara total ketika mencapai tahap pemetikan buah atau sekitar 2 minggu menjelang panen.
Karena tanaman melon memiliki banyak cabang, maka sebaiknya dibuatkan ajir atau tongkat yang terbuat dari bilah bambu setinggi 50-60 cm guna dijadikan rambatan sulur tanaman melon. Pembuatan ajir ini sangat penting selain untuk rambatan sulur juga berfungsi untuk nagkringnya buah dan mmeudahkan dalam pemetikan dan pemantauan laju pertumbuhan dan perkembangan buah.
Begitu tanaman melon mempunyai 8-10 helaian daun, lakukan pemotongan tunas yang tumbuh pada ketiak daun pertama hingga ketiak daun urutan kelima. Pangkas pula tunas yang tumbuh setelah ruas kedelapan dengan menyisakan dua helai daun. Lakukan pangkas pucuk ketika batang utama tekah mencapai 20 hingga 25 ruas. Waktu pemangkasan yang baik saat cerah dan udara kering.
Buah yang dihasilkan tanaman melon tidak semuanya dipanen, hanya 3-4 calon buah di setiap tanaman yang tumbuh pada cabang 10-17 yang dibiarkan terus tumbuh sedangkan sisanya dibuang. Ketika buah sudah berukuran sebesar telur ayam kampung, pilihlah 2-3 calon buah terbaik yakni buah yang memiliki karakteristik buah bulat agak lonjong.
Pemeliharaan tanaman melon dari serangan hama dan penyakit tanaman sangat penting. Biasanya hama wereng hitam acapkali menyerang bagian daun melon sehingga daun melon nampak bopek, struktur daun menjadi tidak rapih, serta banyak daun yang rusak. Serangan penyakit bagi tanaman melon yang serius yaitu Cucumber Mosaik Virus (CMV) yang terkadang menyerang bagian daun dan tunas tanaman. Pencegahan berbagai hama dan serangan CMV ini dapat dilakukan dengan penyemprotan menggunakan obat-obat kimia pada daun melon.
3. Panen, Pascapanen, serta Pemasaran Buah Melon
Panen buah melon dilakukan saat buah sudah matang. Ciri buah yang sudah matang (masak) yaitu memiliki kulit buah berwarna hijau tua/kuning/putih cerah (sesuai varietasnya masing-masing), biasanya kulit buah aromanya harum, bagian tangkai buah agar berwarna hijau kecokelatan, terbentuk lapisan pemisah pada cincin di tangkai buah, di sekitar tangkai buah mulai menguning-kecokelatan. Dan buah melon dapat dipanen ketika sudah mencapai umur tiga bulan atau sesuai dengan varietasnya.
Cara memanen buah melon yakni dengan memotong bagian tangkai buah menggunakan pisau yang tajam dan menyisakan tangkai minimal 2 cm untuk memperpanjang masa simpan buah. Pemanenan dilakukan secara bertahap dengan terlebih dahulu memprioritaskan buah yang siap panen. Melon yang sudah dipetik dimasukan ke dalam bakul/keranjang buah, kemudian dikumpukan pada tempat yang kering, sejuk dan diberi alas dari jerami padi, untuk selanjutnya disortir (grading) buah yang berkualitas dan siap dipasarkan. Jika buah hendak diangkut untuk tujuan jarak jauh, sebaiknya buah diberi alas dan kotak yang memiliki celah atau lubang agar sirkulasi udara baik dan mencegah buah dari kebusukan dan benturan.
Harga buah melon dipasaran sangat bervariasi dan sesuai dengan daerah setempat. Di Bandar Lampung untuk harga melon biasanya diberi tarif harga Rp. 5.000,00-, hingga Rp. 7.000,00,-. Dan jika Anda hendak membudidaya tanaman melon, silakan dapat mengikuti prosedur penanaman seperti di atas.