Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Bagaimana Mengenai Tanaman yang Bersifat Transgenik? Bolehkah?

Tanaman transgenik adalah tanaman hasil rekayasa genetika dengan upaya pemanfaatan bioteknologi. Dengan demikian, tanaman transgenik mengandung gen (pembawa sifat tanaman) yang berasal dari luar tanaman yang secara sengaja dan terencana dipindahkan dengan teknologi canggih tersebut. Gen yang dipindahkan bisa berasal dari binatang, tanaman atau tumbuhan, bakteri, virus dan lain-lain.

Dilansir dari website http://biogen.litbang.pertanian.go.id/?p=59194, bahwa dalam proses pembuatan tanaman transgenik, ada sejumlah modifikasi DNA.

Perubahan genetik pada individu berhubungan dengan perubahan DNA pada individu tersebut. DNA merupakan molekul dalam sel yang dapat membentuk satuan gen yang merupakan unit pewaris sifat bagi organisme seperti warna mata, warna mahkota bunga, besar buah dan lainnya. DNA memiliki untai ganda, bermuatan negatif karena gugus fosfat, sensitif terhadap perubahan pH dan banyak memiliki domain untuk berikatan dengan molekul lain (DNA, RNA atau protein). Gen biasanya diturunkan (diwariskan) dari satu individu ke anakannya melalui proses DNA rekombinasi yang biasanya terjadi pada saat pembelahan sel pada perkembangan makhluk hidup. DNA ini dapat dimodifikasi. Urutannya bisa diubah, ditambah atau dikurangi, sehingga sifat yang dibawa oleh gen juga akan berubah. Artinya, individu tersebut bisa memiliki penampakan atau sifat yang berbeda. Misalkan, bila individu berupa tanaman padi yang rentan terhadap kekeringan ditambah dengan gen yang membawa sifat tahan kekeringan, maka tanaman padi tersebut menjadi tahan terhadap kekeringan.

buah pepaya transgenik dengan rasa daging buah yang manis.

Untuk memodifikasi DNA, digunakan bahan bahan yang berasal dari alam seperti enzim restriksi yang dapat memotong DNA, ligase yang dapat menggabungkan DNA dan lainnya. Sehingga, mekanisme yang berlangsung akan meniru mekanisme yang terjadi dalam sel secara alami.

Pada saat ini banyak ahli menyetujui bahwa produk makanan yang dimodifikasi secara genetik tidak menyebakan menyebarnya reaksi alergi pada tubuh. Menurut laporan terkini dari Asosiasi Medis Amerika, hanya sedikit protein yang dapat memicu munculnya reaksi alergi. Para ilmuwan pun sudah mengenali protein-protein tersebut. Keanehan dari penyebab alergi yang tidak dikenali itu dimana menelusup pada makanan yang telah dimodifikasi secara genetik sangatlah jarang terjadi apalagi di tempat grosir. Negara yang melakukan penanaman komersial dari tanaman transgenik biasanya melakukan analisa keamanan pangan termasuk konsekuensi langsung (kajian nutrisi, efek alergi dan keracunan) atau tidak langsung (efek baru yang tidak dinginkan dari transfer gen itu serta pengaruhnya terhadap metabolisme tanaman) dikonsumsi manusia.

Kekhawatiran terhadap risiko tanaman transgenik ini perlu mendapat perhatian serius, karena sebagai produk teknologi baru, risiko jangka panjangnya belum diketahui. Para ilmuwan tidak dapat mengatakan secara pasti bahwa suatu produk 100% aman karena sekecil apa pun risiko akan tetap ada. Di indonesia, telah ada badan hukum POM yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan, badan inilah yang mengawasi kelayakan keamanan dari produk-produk makanan yang beredar di pasaran. Badan ini berfungsi selain sebagai kontrol juga sebagai filter terhadap produk-produk baru, sehingga produk yang beredar di pasaran benar-benar memang produk yang aman untuk dikonsumsi. Selain dengan adanya badan POM, semua produk pangan yang akan dipasarkan harus memiliki izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR