Teknik Penyiangan dan Pendangiran Pada Tanaman Bawang Merah
|Teknik Penyiangan dan pendangiran pada tanaman bawang merah memang penting dilakukan. Kedua jenis teknik perawatan tanaman ini memang paling sering dilakukan petani, sebab bisa dilakukan secara manual (tradisional). Penyiangan merupakan teknik pembersihan lahan dari pertumbuhan gulma/rumput-rumput liar yang banyak di lahan bedengan. Cara penyiangan bisa dilakukan dengan cara mencabut gulma secara manual atau menggunakan alat penyiangan seperti pencong/cangkul kecil. Sementara itu, kegiatan pendangiran pada lahan tanaman bawang dapat dilakukan dengan cara menggembur-gemburkan lahan tanam menggunakan cangkul kecil/pencong. Kedua teknik ini dapat dilakukan secara berbarengan dalam satu waktu yang sama.
Banyak petani bawang di daerah Brebes (Jawa Tengah) dan di daerah Gisting (Lampung) melakukan penyiangan dan pendangiran tanaman bawang merah dan bawang putih secara manual. Cara ini dianggap paling menguntungkan, sebab secara berkala petani bisa saja melakukan pendangiran untuk memastikan bahwa lahannya gembur. Semakin gembur lahan tanam bawang maka tingkat/kadar oksigen di dalam tanah akan bagus sehingga aerasi tanah pun semakin bagus. Tanah yang gembur juga akan mudah menyerap air, sehingga transportasi air dan unsur hara dari akar menuju bagian organ tanaman bawang akan berjalan lancar. Selain itu, mikroorganisme tanah seperti denitritus (cacing tanah), bakteri tanah yang baik seperti Rhizobium sp., Nitrobacter sp., Nitrosomonas., dll akan semakin terundang untuk terus hadir pada lahan tanaman, sehingga lahan tanam semakin subur.

Teknik pendangiran dan penyiangan memang sering diaplikasikan oleh petani tidak hanya pada tanaman bawang saja, tapi beberapa jenis tanaman pertanian lain juga bisa memakai cara ini. Pendangiran maupun penyiangan dianggap petani sebagai sebuah metode klasik namun efeknya pada produktivitas tanam (panen) tidak diragukan lagi. Silakan baca juga: 13 Manfaat dan Kekurangan Teknik Tumpang Sari Pada Tanaman Pertanian.