Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Proses Pertumbuhan dan Pemanjangan Batang

Pertumbuhan batang menjadi panjang dan lebar dilakukan terutama oleh daerah di bawah meristem apeks atau daerah subapikal. Daerah ini juga dinamakan dengan meristem pemanjang primer. Pemanjangan terjadi terutama pada ruas batang. Sedangkan pada korteks batang, daun tampak berdekatan satu sama lain sehingga ruas tidak terlihat secara terpisah. Kemudian terjadi pemanjangan dengan cepat sehingga ruas dapat lebih terlihat dengan jelas. Pertumbuhan ini didasari oleh pertumbuhan jenis meristem rusuk yang membentuk deretan sel panjang dalam meristem korteks dan empulur dengan pembelahan melintang secara berulang-ulang.

durian musangking sudah berbuah
durian musangking sudah berbuah dengan batangnya yang sangat kokoh.

Penambahan tebal batang melibatkan pembelahan dan pembentangan sel-sel dalam empulur dan korteks. Pada jenis yang memiliki penebalah sekunder, penebalan primer tidak banyak. Selama penebalan primer, bentuk batang menjadi serupa kerucut terbalik, karena ruas yang dibentuk kemudian lebih lebar daripada yang lebih tua. Pada kebanyakan dikotil dan beberapa monokotil, pertumbuhan sekunder memantapkan sumbu dengan penambahan tebal sumbu yang dimulai dari dasarnya.

Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang selselnya aktif membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif membelah.

Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit.

Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.

Sumber Referensi:

  • Campbell, Neil. A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2000. Biologi Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Erlangga.
  • Hasnunidah, Neni. 2009. Buku Ajar Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
  • Hidayati, Estiti. B.. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Institut Pertanian Bogor.
  • Jalmo, Tri dan Arwin achmad. 2002. Biologi Umum. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
  • Syamsuri, Istamar, dkk.. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR