Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Pengguguran Sel Daun Dikaitkan dengan Nutrisi dan Air dalam Tumbuhan

Dinding sel dapat meneruskan air dan senyawa tertentu ke dalam protoplas. Namun, air harus melewati membran plasma (yang bersifat semipermeabel) terlebih dahulu sebelum masuk ke sitoplasma maupun organel sel lainnya. Air dalam jumlah terbatas bisa larut dalam lemak sehingga bisa melewati membran pasma.  Air berperan penting dalam tumbuhan dan erat kaitannya dengan pengguguran daun.

Fungsi air yaitu untuk mengatur turgor sel. Turgor menimbulkan tekanan hidrolik ke segala arah. Pada saat sel mengkerut (layu), air akan masuk ke dalam sel sehingga isi sel menjadi penuh. Sedangkan pada saat isi sel penuh air tidak akan masuk lagi ke dalam sel tersebut. Asupan air dari tanah yang sedikit  (bahkan tidak ada karena tanah kering) akan menyebabkan turgor sel semakin rendah hingga menyebabkan daun layu bisa berakibat pada gugurnya daun. Turgor sel rendah (mengkerut) juga terjadi karena potensial air bertambah dengan naiknya suhu.

Pengguguran Sel Daun Dikaitkan dengan Nutrisi dan Air
Daun tanaman hijau sehat dan tanpa pengguguran (absisi), karena dengan Nutrisi dan Air yang ideal, (Wahid Priyono, S.Pd.)

Fungsi selanjutnya menjadi alat transport untuk memindahkan zat hara (nutrisi). Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan dalam bentuk makroelemen (C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg) dan mikroelemen (Mn, Ni, Cu, Zn, Mn, B, Fe, Cl) dengan fungsi masing-masing yang mempengaruhi satu sama lain. Makroelemen kebanyakan merupakan komponen asam amino, asam nukleat.  Ca-pektat yang merupakan gel penyusun lamella tengah juga penting untuk kekokohan dinding sel. Ketika terjadi kekahatan unsur tersebut, maka sintesis pektin pada lamela tengah terganggu dan pastinya bagian meristematik rusak sehingga pembelahan sel terhambat, dinding sel rapuh, bahkan dapat terjadi kematian tumbuhan. Sedangkan mikroelemen kebanyakan berfungsi sebagai kofaktor dalam reaksi-reaksi metabolisme yang terjadi adalam tumbuhan. Kekurangan nutrisi menyebabkan terjadinya gejala kekahatan.   Gejala kekahatan antara lain klorosis (daun menguning) dan nekrosis (jaringan mati). Hal ini indikasi daun telah terkena penyakit, dan untuk mencegah penjalaran penyakit tersebut maka tumbuhan secara alami menggugurkan daun.

Fungsi selanjutnya yaitu mempertahankan temperatur yang seragam di seluruh tubuh. Pada saat panas, air dikeluarkan dengan diuapkan ke udara (transpirasi) kemudian distabilkan dengan air yang diserap dari dalam tanah.  Dalam hal ini, pada beberapa tumbuhan (tumbuhan meranggas) melakukan pengguguran daun dengan maksud agar air yang hilang tidak lebih banyak  akibat transpirasi. Pada saat dingin, tumbuhan mengambil air yang lebih hangat dari tanah sehingga suhu stabil lagi. Beberapa tumbuhan pun mengugurkan daunnya pada musim dingin agar air yang diambil dari tanah cukup.

Fungsi selanjutnya yaitu air menjadi medium berlangsungnya reaksi kimia metabolisme dan bahan dasar reaksi biokimia. Ini menandakan bahwa fisiologi tumbuhan dan biokimia berkaitan satu sama lain dan saling bergantung. Bisa kita bayangkan, ketika kekurangan air, metabolisme terganggu yang berakibat pada keseluruhan fisiologi tumbuhan termasuk daun. Jika hal ini terjadi, tumbuhan akan kekurangan energi dan mengalami kerapuhan yang berujung dengan gugurnya daun. Silakan baca juga: https://tipspetani.com/penguguran-daun-absisi-dikaitkan-dengan-kehidupan-sel-tumbuhan/

Daftar Pustaka:

Salisbury, F.B and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. Jilid 3. Fouth Edition. Wadsworth     Publishing Co. California. P 64-93.

Hasnunidah, Neni. 2007. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Campbell, Reece dan Mitchel. 1994. Biologi Jilid 1 dan 3. Erlangga. Jakarta.

Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR