Pengembangan Sumber Daya Air dan Irigasi di Indonesia
|Air (H2O):
Air sangat diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Ini adalah bagian dari semua organisme, beberapa di antaranya mengandung lebih dari 90 persen. Air merupakan bagian penting dari protoplasma suatu sel. Ini adalah unsur penting dalam fotosintesis. Sekitar 400 sampai 500 liter air diperlukan untuk produksi satu kilogram bahan kering tanaman. Air juga diperlukan untuk translokasi nutrisi dan disipasi panas (kalor).
Sifat-Sifat Air:
Molekul air mengandung dua ion hidrogen dan satu ion oksigen. Ruang yang ditempati oleh masing-masing molekul air terutama karena ion oksigen sementara dua ion hidrogen tidak menempati ruang yang praktis. Bentuk molekul air adalah bola dan posisi dua ion hidrogen berada di sudut tetrahedron yang ada di dalam bola.

Valensi positif ion hidrogen sebagian dinetralkan dengan valensi negatif ion oksigen. Jadi, satu, akhir molekul air memiliki muatan positif dan ujung lainnya memiliki muatan negatif. Hal ini membuat molekul air dipol.
Molekul air tidak ada secara individual. Hidrogen dalam air berfungsi/berperan sebagai penghubung dari satu molekul ke molekul lainnya dan dikenal sebagai ikatan hidrogen. Air menempel padanya dengan energi yang besar dan properti ini disebut kohesi, dimana air menempel pada permukaan banyak zat dan properti ini dikenal sebagai adhesi. Dengan adhesi, air dipegang erat pada antarmuka air tanah dan air dipertahankan di tanah dengan adhesi dan kohesi. Molekul air menahan molekul air lainnya dengan kekuatan kohesi. Karena kekuatan ini, air mengisi pori-pori kecil di tanah dan berada dalam medan yang cukup tebal di pori-pori besar.
Siklus Hidrologi (Siklus Air):
Kerak padat luar bumi disebut Lithosphere. Sebagian besar air di bumi terkandung di Lautan (96%), sebagian kecil (2%) seperti salju dan es dan sisanya (2%) di badan air benua. Lautan, danau, sungai dan badan air lainnya disebut Hydrosphere.
Peredaran air yang terus menerus antara hidrosfer, atmosfer dan litosfer dikenal sebagai siklus hidrologi (daur air/siklus air). Ini tidak memiliki awal dan akhir, artinya terus berputar sepanjang waktu.
Proses fisik dan biologis di lingkungan ditopang oleh siklus hidrologi. Air dari berbagai badan air menguap/mengalamai evaporasi karena energi yang disediakan oleh radiasi matahari dan memasuki atmosfer seperti uap air. Lautan menyumbang 85% penguapan di seluruh dunia. Penguapan merupakan sumber utama uap air di atmosfer. Uap air di atmosfer hanya 0,001 persen dari total air global. Bahkan jika semua uap air yang ada di atmosfer pada jumlah apapun dapat diendapkan, kedalaman rata-rata hanya sekitar 2,5 cm air ditambahkan ke lautan. Meskipun jumlah uap air yang ada di atmosfer kecil, ia menyediakan hubungan hidrologi yang vital antara tanah laut.
Awan terbentuknya yaitu saat uap air naik di atas ke atmosfer. Saat kondensasi terjadi di atmosfer, air mengendap terutama karena hujan atau sampai batas tertentu seperti salju. Dengan demikian, air terus ditambahkan ke atmosfer melalui penguapan dan hilang melalui curah hujan. Curah hujan dunia rata-rata tahunan adalah
1000 mm Seperti Lautan, menempati 2/3 dari total permukaan bumi, sebagian besar presipitasi yang jatuh di atas lautan. Dari curah hujan yang jatuh di atas benua, sekitar 65% dikembalikan ke atmosfer melalui evaporasi-transpirasi dan sisanya berjalan saat permukaan meluncur ke sungai dan akhirnya masuk ke lautan. Dengan demikian, air terjadi di bumi dalam tiga bentuk yaitu padat, cair dan gas.
Sumber daya air di dunia:
Sekitar 97 persen dunia terdiri atas lautan dan ini tidak berguna untuk irigasi. Dari jumlah total air, hanya 2,6 persen adalah air tawar, yang berupa lapisan es, gunung es dan gletser dan hanya sebagian kecil air hadir di tanah, sungai dan atmosfer yang dapat dipanen untuk pengairan tanaman.
Sumber air di Indonesia:
Curah hujan rata-rata di Indonesia per tahun adalah 1194 mm. Bila dilihat di atas wilayah geografis 328 juta hektar, curah hujan ini mencapai 392 juta hektar (m. Ha. M). Ini mungkin akan berlanjut sampai 400 (m. Ha. M) dengan memasukkan kontribusi hujan yang belum sepenuhnya ditentukan. Dari 400 (m. Ha m) curah hujan, 75% diterima selama periode monsun barat daya (Juni sampai September) dan sisanya dalam sisa bulan seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Sebagian besar air (215 m. Ha. M) membasahi tanah, sementara 70 (m. Ha. M) hilang sebagai evaporasi-transpirasi. Silakan baca juga: Sumber Air dan Fungsi Air dalam Bidang Agronomi.