Jenis Tanah dan Lokasi Tanam Cabe yang Baik dan Benar
|Berdasarkan hasil sharing (diskusi) dengan petani cabe yang telah berpengalaman membudidaya tanaman cabe, para petani tersebut meyakini bahwa penentuan lokasi tanam cabai juga sangat menentukan tingkat kesuburan tanaman nantinya, serta bagaimana tanaman tersebut akan menghasilkan buah dalam jumlah banyak (lebat).
Penentuan lokasi tanam juga harus sekaligus mempertimbangkan terkait dengan kondisi iklim serta cuaca, jenis tanah, pH (tingkat keasaman tanah), temperatur lingkungan, kondisi pencahayaan dari asal sinar matahari. Sebaiknya rekomendasi untuk pH tanah berada pada kondisi netral. Namun, apabila tanahnya asam (tidak netral), maka bisa ditambahkan kapur dolomit saat pengolahan tanah/membajak tanahnya.
Adapun penentuan jenis tanah yang paling cocok untuk menanam cabe yakni dengan tanah humus, tanah liat berpasir, tanah liar berlempung, tanah gambut, serta tanah-tanah andosol, serta tanah jenis grumosol. Dari tanah-tanah yang telah disebutkan tersebut telah banyak terdapat unsur hara penting, tinggal nantinya waktu proses penanaman dan perawatan dapat ditambahkan pupuk anorganik dan organik agar hasil budidayanya lebih maksimal. Saya pribadi lebih menyukai membudidaya cabe di tanah jenis tanah lempung berpasir yang banyak terdapat di lahan persawahan, karena dari hasil panen bisa dilihat yaitu hasil buahnya lebih banyak dan lebat, produktivitas panen jauh lebih tinggi. Baca juga: Cara Pembuatan Larutan Pupuk Phonska Cair untuk Tanaman Cabe Agar Berbuah Lebat.
Namun, berdasarkan pengalaman saya pribadi, apabila saya harus memilih untuk menanam cabe menggunakan pot/wadah polybag dan di ruang tertutup atau di ruang terbuka seperti di lahan-lahan persawahan, kebun, maka tentu saja saya akan lebih memilih bercocok tanam cabe di daerah persawahan, sebab terbukti banyak yang sukses untuk berbudidaya cabe di area tersebut. Untuk menambah wawasan anda, jangan lupa baca dan klik artikel berikut ini: 5 Teknik Perawatan Cabe, Panen 60 Kali Lipat.