Efisiensi Irigasi Air di Indonesia
|Air irigasi merupakan input yang ekspansif dan harus digunakan dengan sangat efisien. Kerugian utama yang terjadi selama pengairan lahan sebagai alat angkut, pelarian, rembesan dan perkolasi mendalam. Efisiensi irigasi dapat ditingkatkan dengan mengurangi kerugian ini.
Penyebaran zona akar yang tidak merata dan tidak memadai adalah penyebab lain untuk efisiensi irigasi yang rendah. Efisiensi irigasi di tingkat lapangan dapat ditingkatkan dengan memilih metode irigasi yang sesuai, persiapan lahan yang memadai dan melibatkan irrigator yang efisien. Pada tingkat proyek, dapat ditingkatkan dengan alat angkut dan sistem distribusi yang tepat.

Efisiensi irigasi adalah rasio yang biasanya dinyatakan sebagai persen dari volume air irigasi yang terjadi oleh tanaman, ditambah dengan menguap dari tanah, ditambah yang diperlukan untuk mengatur konsentrasi garam dalam larutan tanah dan yang digunakan oleh tanaman dalam membangun jaringan tanaman terhadap volume total. air dialihkan, disimpan atau dipompa untuk irigasi. Berikut ini rumus untuk menghitung efisiensi irigasi air:
Wt + Ws – Rs
Ei = ——————– X 100
Wi
Dimana,
Ei = Efisiensi irigasi (persen)
Wt = volume air irigasi / satuan luas lahan yang terjadi oleh tanaman, penguapan dari tanah selama masa panen.
Ws = volume air irigasi per satuan luas lahan untuk mengatur garam Kandungan larutan tanah.
Re = curah hujan efektif
Wi = volume air per satuan luas lahan yang tersimpan di waduk atau dialihkan untuk irigasi. Efisiensi irigasi menunjukkan bagaimana efisiensi pasokan air yang tersedia sedang digunakan. Efisiensi proyek irigasi di Indonesia serendah 20 sampai 40%. Silakan baca juga referensi terkait berikut ini: Komponen Sistem Irigasi Semprot/Taburan (Sprinkler).