Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

12 Cara Mencegah Gulma Pada Tanaman Tomat

Gulma atau biasanya disebut sebagai rumput liar merupakan parasit pada tanaman. Keberadaan gulma ini tidak baik dan lebih condong memberikan dampak negatif/buruk bagi laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga perlu sekali tindakan dari petani untuk mengetahui 12 cara mencegah gulma pada tanaman tomat.

Salah satu langkah antisipasi dan pencegahan tanaman tomat dari gulma yakni melakukan penyiangan. Penyiangan bertujuan untuk mencegah dan membuang gulma dari lahan tanam tomat.

Tanaman Tomat Besar Berbuah Lebat
Tanaman Tomat Besar Berbuah Lebat dengan Lahan Dengan Bersih dari Gulma Parasit. Photo Kontributor by: KPCI Indonesia.

Gulma merupakan rumput liar yang dapat tumbuh di sekitar lahan bedengan tomat. Apabila tidak dibuang/disingkirkan, maka gulma bisa menjadi vektor dan inang perantara berkembangnya hama dan penyakit tanaman.

Dikatakan gulma bisa menjadi vektor hama dan penyakit sebab telur dan larva hama dapat tumbuh dan berkembang secara baik.

Berikut ini dijelaskan 12 cara mencegah gulma pada tanaman tomat yang baik dan benar supaya pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat tumbuh secara optimal:

  • Menjaga kebersihan lahan tanam (bedengan) tomat secara intensif;
  • Lakukan pemantauan lahan bedengan secara berkala (beberapa hari dalam sepekan, dan seterusnya);
  • Lakukanlah penyiangan gulma (dengan cara mengoret, menyabut, membuang gulma) dari peluang mungkinnya gulma tumbuh kembali;
  • Lakukan pendangiran pada lahan bedengan tomat beberapa kali dalam masa tanam. Pendangiran juga mencegah munculnya gulma dalam skala besar;
  • Mengumpulkan gulma yang sudah dicabut/dikoret, bakarlah gulma sampai habis untuk mencegah kemungkinan tumbuh lagi;
  • Ada beberapa gulma yang punya tepung sari yang jika tidak segera dimusnahkan/dibakar akan berpeluang tumbuh saat musim hujan;
  • Menjaga jarak tanam tomat sefektif mungkin, dengan pemberian tiang ajir juga bagus untuk mengatur desain tanam yang ramah lingkungan;
  • Cabut gulma sampai pada akarnya, jika pencabutan gulma secara manual bisa gunakan pencong, atau alat lainnya;
  • Apabila gulma cukup banyak dan repot menangani/mengatasinya, maka solusinya dapat menggunakan herbisida. Herbisida ini cukup bagus untuk memberantas hama dalam jumlah banyak;
  • Mengatur kelembaban tanah dengan penyiraman dan kadar air di lahan bedengan yang cukup;
  • Mengatur drainase air secara baik, baik itu air yang masuk dari waduk atau aliran sungai yang menuju lahan bedengan;
  • Gunakan pupuk organik dan organis seefisien mungkin, cegah pemberian pupuk di dekat gulma, karena akan terjadi perebutan nutrisi antara gulma dengan tumbuhan tomat;

Apabila gulma tidak dibuang, maka hal ini tentu saja akan berdampak negatif/buruk bagi tanaman tomat. Studi literatur terdahulu menyebutkan bahwa jika lahan tanam yang terserang gulma dan tidak mendapat perawatan yang cukup maka lebih dari 20% unsur hara akan hilang diserap gulma.

Selain itu, dampak buruk gulma juga akan menurunkan produksi buah, tanaman tomat bisa saja mengalami defisiensi/kekurangan unsur hara tertentu dikarenakan terjadi perebutan unsur hara. Unsur hara yang umum pastinya berasal dari pupuk organis (pupuk kandang, kompos, pupuk hayati) maupun pupuk anorganis (pupuk kimiawi).

Jadi, mencegah dan mengatasi tanaman tomat dari serangan gulma maupun hama juga penting. Gulma harus dibuang dan disingkirkan dari lahan bedengan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan dampak buruk serangan gulma ke tanaman tomat secara besar-besaran. Apalagi saat musim penghujan datang, spora pada tanaman gulma bisa saja berkecambah dengan mudah dan memunculkan gulma-gulma baru yang merugikan tanaman tomat. Pelajari juga: 8 Cara Mencegah Gulma Pada Tanaman Mentimun.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR