Parameter Kualitas Air yang Baik dan Benar
|Air irigasi mengandung kotoran dalam berbagai konsentrasi. Kesesuaian air irigasi terutama bergantung pada jumlah dan jenis garam yang ada di dalam air. Konstituen utama yang dapat larut adalah kalsium, magnesium, natrium sebagai kation dan klorida, sulfat, bikarbonat sebagai anion. Ion-ion lain yang ada dalam jumlah kecil adalah boron, selenium, molibdenum dan fluorin yang berbahaya bagi hewan yang diberi makan pada tanaman yang tumbuh dengan kelebihan ion-ion ini. Kualitas air irigasi dinilai dengan tiga parameter
1. Konsentrasi garam total
2. Sodium serapan
3. Kandungan bikarbonat dan boron.

1. Konsentrasi Garam Total:
Kandungan garam air irigasi diukur sebagai konduktivitas listrik (EC). Secara konvensional, air yang mengandung total garam terlarut sampai batas lebih dari 1,5 m mhos / cm telah diklasifikasikan sebagai garam. Air asin adalah yang memiliki natrium klorida sebagai garam dominan. Air payau adalah air yang terkontaminasi dengan asam, basa, garam atau bahan organik, dimana air garam terutama mengandung garam terlarut, Berdasarkan air irigasi EC diklasifikasikan sebagai berikut.
Class |
EC |
Quality Characterization |
Soil for which suitable |
C1 |
< 1.5 | Normal Water | All Soils |
C2 |
1.5 to 3.0 | Low Salinity | Light and Medium Soils |
C3 |
3.0 to 5.0 | Medium Salinity | Light and Medium Textured Soils for Semi tolerant crops |
C4 |
5.0 to 10.0 | Saline | Light medium textured soils for Tolerant crops |
C5 |
> 10 | High Salinity | Not Suitable
|
2. Sodium absorption ratio (SAR) dan kandungan boron:
Selain EC yang telah digunakan sebagai kriteria utama untuk menentukan kualitas air irigasi, rasio penyerapan sodium (sodium absorption ratio / SAR), residu natrium karbonat (RSC) dan kandungan boron juga digunakan untuk menemukan kesesuaian air irigasi.
Air irigasi yang mengandung lebih dari 3 ppm boron berbahaya bagi tanaman, terutama pada tanah ringan. Silakan anda pelajari juga: Frekuensi Irigasi yang Baik dan Benar.