Cara Menanam/Budidaya Kencur dengan Sistem Bedengan dan Larikan yang Baik dan Benar
|Permintaan pasar untuk jenis komoditi kencur memang sangat tinggi. Sebab, kencur seringkali digunakan untuk bahan baku pembuatan jamu, untuk bumbu aromatik, penyedap rasa, pemberi keharuman pada olahan makanan dan minuman. Di industri farmasi, kencur banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan jamu dan obat-obatan herbal, serta peranannya yang begitu banyak sehingga akan bermanfaat untuk kesehatan manusia di masa yang akan datang. Sehingga berbisnis kencur melalui pembudidayaan yang signifikan adalah hal yang positif di tengah-tengah kebutuhan akan obat herbal yang semakin tinggi.
Untuk membudidaya/menanam/bercocok tanaman kencur memang terbilang mudah dilakukan. Tentu hal pertama yang harus anda siapkan adalah bibit kencur yang unggul. Bibit tersebut dapat diperoleh dari hasil panen sebelumnya atau bisa beli ditengkulak.
Ada dua jenis tanaman kencur yang dibudidaya oleh petani yakni kenucr jawa dengan ukuran daun agak kecil. Ada juga jenis pohon kencur sumatera dengan daun yang cukup lebar. Namun, kedua jenis kencur tersebut dapat anda kombinasikan untuk ditanam semuanya. Untuk 1 hektar lahan biasanya dibutuhkan bibit kencur sekitar 1-2 ton . Dengan estimasi setidaknya dengan lahan seluas 275 ha mampu memproduksi hasil panen kencur mencapai 4.250 ton.
Syarat Tumbuh Tanaman Kencur
Agar tumbuh dan berkembang secara optimal, maka agroklimat yang cocok untuk tanaman kencur berada pada iklim tipe A, B, dan C (Schmidt & Ferguson). Ketinggian tempat yakni 50-600 mdpl. Temperatur rata-rata tahunan 25-30 derajat celcius, jumlah bulan basah 5-9 bulan pertahun, curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Dalam pembudidaya kencur harus mendapat sinar matahari cukup di lahan terbuka. Intensitas cahaya penuh 100% atau ternaungi sampai 25-30% hingga tanaman berumur 6 bulan. Drainase harus baik, tekstur tanah berlempung sampai lempung liat berpasir, kemiringan lahan <3%, dengan jenis tanah latosol, regosol, atau asosiasi latosol-andosol, regosol-latosol, serta rigosol-latosol dengan tingkat pH/keasaman tanah 4,5-5,0 atau bisa ditambahkan kapur dolomit jika tanahnya terlalu asam. Di samping itu, tanah/lahan harus terbebas dari penyakit terutama bakteri layu. Struktur tanah yang cocok yaitu remah dan berhumus.
Pemilihan Bibit Kencur yang Baik dan Benar
Cara pemilihan bibit kencur yaitu berasal dari pohon yang sudah tua. Cara mendapatkan bibit yang unggul yakni:
- Bibit langsung tanam: Rimpang segar setelah dipotong-potong 4 cm langsung ditanam di lahan bedengan yang sudah disiapkan;
- Bibit ditunaskan terlebih dahulu: Rimpang yang sudah dipotong 4 cm kemudian disimpan dalam gudang 1-2 minggu (sampai tunas bermunculan), ruang penyimpanan harus kering, tidak panas dan tidak terlindung. Rimpang kencur tersebut dihamparkan (tidak bertumpuk) di atas rak kayu/rak bambu. Bibit yang baik memiliki 2-3 buah mata tunas. Keperluan bibit sekitar 1-2 ton/hektar dengan jarak tanam sekitar 20×15 cm.
Cara Penyiapan Lahan Tanam
- Tanah dibersihkan dari rumput liar/gulma, lalu dicangkul/dibajak lahannya;
- Buat lahan menjadi lahan bedengan dengan beberapa larikan lahan, lalu berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton/hektar
Cara Penanaman Kencur
- Penanaman kencur sebaiknya dilakukan di awal musim penghujan (sekitar bulan Oktober – Maret);
- Jarak tanam 20×5 cm, kecuali untuk tumpang sari yakni 60×40 cm;
- Cara penanaman yaitu dengan meletakan bibit dicelup/dipping pada larutan antibiotik agrimyoin, sterptomyoin;
Cara Pemeliharaan/Perawatan Tanaman Kencur
- Penyiangan pada tanaman kencur dilakukan pada minggu ke-II s/d ke-IV setelah tanam atau tergantung keadaan;
- Mulching penutupan tanah bisa dilakukan dengan menggunakan ampas perasan tebu/jerami padi;
- Pemupukan dilakukan pada tanaman kencur yang sudah membentuk daun sempurna (akhir minggu ke-4), dipupuk dengan pupuk urea 75 kg, TSP 200 kg, dan KCL 100 kg. Serta saat pohon kencur berumur 3 bulan dipupuk dengan Urea sebanyak 75 kg;
- Penggemburan tanah/pendangiran dan pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 3 bulan bersamaan dengan pemupukan kedua;
- Hama dan penyakit pada tanaman kencur tidak terlalu banyak ditemukan. Yang sering menyerang adalah penyakit busuk umbi akibat diserang oleh bakteri Pseudomonas sp. Namun, jika perawatan tanaman benar, maka pertumbuhan bakteri ini dapat dihentikan, terutama jika sistem drainase dan penyiangan dilakukan secara rutin.
Masa Panen dan Cara Memanen Kencur
Pada saat masa panen kencur tiba, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh petani, yakni:
- Waktu pemanenan kencur dimulai ketika tanaman kencur sudah berumur 6-8 bulan, dan dapat ditunda sampai musim berikutnya karena tidak terdapat efek buruk bagi kebusukan rimpang dan kadar pati di rimpangnya. Waktu panen sebaiknya dilakukan secara singkat. Biasanya jika sudah waktunya panen, maka daun kencur akan menguning dan akhirnya gugur. Maka pada saat itulah kencur siap dipanen;
- Metode/teknik/cara panen kencur yaitu membongkar seluruh rimpang dengan cangkul, garpu atau alat lainnya. Mematahkan atau memotong rimpang bagian pinggir, sisa yang tertinggal dibiarkan tumbuh untuk musim tanam berikutnya.