Cara Memperbaiki pH Tanah Asam, Aerasi dan Kesuburan Tanah yang Menurun
Tidak dipungkiri bahwa terkadang tanah yang akibat sering ditanami berbagai macam jenis tanaman budidaya menurun dari tingkat kesuburannya. Ini merupakan hal wajar, mengingat hampir separoh unsur haranya terambil oleh tanaman. Dan untuk meningkatkan hara tanahnya dapat ditambahkan kembali pupuk organik (pupuk kandang) atau pupuk kimia dari pabrik yang dijual bebas di pasaran. Pemberian pupuk organik biasanya dilakukan pada masa sebelum tanah (waktu pengolahan tanah) dan sewaktu perawatan tanaman seperti biasanya. Dan untuk memperbaiki tanah yang kurang subur dan pH tanah terlalu asam, maka di awal pengolahan tanah bisa menggunakan kapur dolomit.
Sementara itu, untuk memperbaiki aerasi tanah yang kurang baik maka sewaktu masa perawatan tanaman jangan lupa lakukan penyiangan dan pendangiran. Penyiangan maupun pendangiran adalah langkah paling tepat untuk membuat lahan tanam (bedengan menjadi gembur), sehingga kadar Oksigen tanah tercukupi. Jika kadar Oksigen dalam tanah tercukupi maka akar tanaman akan mudah menyerap oksigen yang terlarut di dalam air, unsur hara, serta garam-garam mineral yang dapat bermanfaat bagi tanaman. Dan pada akhirnya, jika ini diterapkan maka tanaman budidaya akan semakin subur dan tumbuh berkembang secara optimal.

Pada beberapa jenis tanaman mungkin bisa dilakukan pembumbunan seperti pada tanaman talas, pisang, jahe, kencur, ketela pohon/singkong, mantang, pare, tomat, terong, cabe, kacang tanah, dan lain sebagainya. Selain itu, peningkatan aerasi tanah supaya lebih baik, maka petani dalam satu kali musim tanam sesekali menanam jenis tanaman dari golongan kacang-kacangan (legume) karena bakteri Rhizobium leguminosarum sangat bagus untuk renovasi tanah.
Related Posts
-
15 Penyebab Daun, Bunga, dan Buah Cabe Sering Rontok Sebelum Dipanen
2 Komentar | Des 13, 2016 -
Fungsi Lahan Bedengan Sebagai Media Tanam Hortikultur
Tidak ada komentar | Jan 12, 2017 -
Ukuran Jarak Tanam Cabe Rawit, Cabe Merah Besar, dll yang Ideal
1 Komentar | Feb 23, 2019 -
Perbedaan Nekrosis dan Klorisis Pada Tanaman Secara Umum
Tidak ada komentar | Okt 30, 2019
About The Author

Wahid Priyono, S.Pd.
Seorang guru Biologi SMA, blogger yang hobi berkebun, menulis, olahraga badminton&lari. Alumni Pendidikan Biologi Universitas Lampung. Prinsip hidup: "Menulislah, maka karyamu akan abadi". Silakan kunjungi situs website saya yang lain: Seputar Ilmu Pertanian