Pengertian, Contoh, dan Aplikasi MicroGreens dalam Kehidupan Sehari-hari
|Barangkali pembaca masih bingung ya dengan istilah “microgreens” ini?. Sebenarnya microgreens ini adalah bibit sayuran yang dipanen saat masih sangat muda, yakni berkisar antara 7-14 hari setelah mulai berkecambah dan muncul daun mudanya.
Tergantung dari jenisnya, sayuran microgreens ini umumnya mempunyai rasa yang eksotis dan menyengat (bisa rasa netral, pahit, pedas, asam, atau bercita rasah rempah yang kuat).
Contoh tanaman microgreens antara lain yaitu bayam, lobak, arugula, selada, seledri, kemangi, selada air, sawi, ketumbar, peterseli, kucai, kecambah kedelai, daun bawang, kubis, kembang kol, bit, brokoli, dan lain sebagainya. Beberapa jenis kacang-kacangan yang dapat dikecambahkan dapat juga tergolong microgreens, termasuk yang berasal dari kacang polong, kacang arab, kacang hijau, kacang kedelai, kacang panjang, dan lain sebagainya.

Untuk aplikasi microgreens ini sebenarnya mudah dipraktekan di rumah, karena dalam proses untuk mendapatkan microgreens ini dalam waktu yang relatif cepat, bahkan tidak membutuhkan waktu yang berbulan-bulan.
Kita bisa membuat kecambah dari kacang kedelai atau kacang hijau di rumah dan ini tentunya kita sudah mempraktekan langsung pembuatan microgreens.
Di wilayah perkotaan juga kita menemukan bercocok tanam dengan hidroponik, saat pembentukan bibit awal itu tentu saja ada microgreens yang bisa kita ambil sebagian untuk disantap bersama makanan lainnya, istilah orang jawa adalah “dijadikan lalapan” bisa dimakan bareng sambel atau lainnya.
Semoga informasi singkat tentang pengertian/penjelasan/istilah microgreens ini dapat kita pahami secara bersama-sama dan mudah dalam mempraktekannya secara langsung di kehidupan kita sehari-hari. Terima kasih, salam berkebun.