Ayo Menanam Jahe di Polybag, Seru Lho !
|Ngomongin soal tanaman jahe tentu saja saya sangat tertarik. Jahe dengan nama latin Zingiber officinale merupakan jenis tanaman yang mempunyai rhizoma dan berkhasiat sebagai obat. Banyak industri farmasi dan kedokteran yang memanfaatkan jenis tanaman satu ini untuk bahan baku pembuatan obat-obatan herbal maupun kimiawi.
Manfaat lain dari jahe adalah sebagai berikut:
- Membantu meredakan penyakit batuk, gatal tenggorokan, tenggorokan kering, dan sejenisnya dengan cara rimpangnya dibuat menjadi minuman;
- Membantu menghangatkan saluran pencernaan, serta mencegah penyakit seperti maag, asam lambung, kembung, masuk angin. Caranya dengan rimpangnya dibuat menjadi minuman ;
- Mengobati bisul dengan cara rimpangnya digeprek, lalu dioleskan pada bagian yang sakit;
- Mampu meningkatkan nafsu makan;
- Melancarkan saluran pencernaan, termasuk mencegah diare, konstipasi, dan ambeien;
- Membantu mengobati penyakit diabetes melitus;
- Senyawa flavonoid pada daun dan batangnya mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi, hipertensi, kadar gula darah tinggi;
- Sebagai bumbu penyedap alami (bumbu dapur);
- dan masih banyak lagi.
Dengan banyak sekali manfaatnya yang saya kulik dari berbagai referensi jurnal ilmiah, artikel internet serta buku bacaan, maka tentu saja tidak rugi jika kita sama-sama membudidaya tanaman jahe ini di pekarangan rumah. Jadi jika sewaktu-waktu butuh maka tinggal ambil saja. Apalagi saat ini sedang banyak libur karena pandemi covid-19 (work from home), maka saya isi waktu sejenak untuk membudidaya jahe ini di wadah polybag.
Menurut pengalaman saya selama ini ketika membudidaya jahe dengan polybag tentu saja hasilnya cukup positif. Dan tanaman jahe yang dibudidaya akan lebih cepat tumbuh dan berkembang jika memakai wadah polybag. Asalkan rutin menyiram tanaman tentu saja akan lebih membuat tanaman jahe berkembang pesat.
Untuk bibit jahe biasanya saya membelinya di pasar Natar Lampung Selatan. Saya membelinya beberapa kilo saja, lalu ditunaskan beberapa minggu, baru setelah itu saya pindahkan ke banyak wadah polybag.
Kadang pembibitan jahe juga saya ambil dari salah satu tanaman yang mempunyai tunas banyak. Kemudian, sebagian tunas tersebut saya ambil lalu saya pindahkan ke polybag lain.
Lumayan juga budidaya jahe ini, waktu hidupnya bisa lama, dan sekaligus bisa digunakan jika sewaktu-waktu butuh. Bahkan ketika habis pulang sekolah karena kehujanan, biasanya tinggal ambil jahe di samping pekarangan rumah, lalu dibuat minuman jahe hangat. Tentu saja semakin membuat suasana hati semakin hangat. Hehe.
Cukup mudah kok untuk cara menanam jahe di wadah polybag agar tetap subur dan tumbuh banyak. Bisa dicoba cara/teknik/metode saya ini:
- Siapkan wadah polybag ukuran sedang/besar, lalu isi wadah polybag dengan tanah humus/tanah biasa sisa bekas pembakaran. Kemudian biarkan hingga 3 hari, jangan ditanami dulu;
- Setelah 3 hari pembiaran media, kemudian saat akan menanam jahe pastikan bisa disiram dulu tanahnya agar nantinya jahe cepat tumbuh;
- Tanamlah bibit jahe yang sudah ditunaskan ke masing-masing wadah polybag (kira-kira pada kedalaman 5-6 cm);
- Siramlah bibit jahe yang sudah ditanam setiap 3 hari sekali (pastikan saja agar tanahnya tetap lembab).
- Oh iya, pastikan bibit jahe yang ditanam diletakan pada tempat yang memiliki cahaya matahari banyak. Karena tanaman jahe ini akan cepat bertunas dan tumbuh banyak jika cahayanya juga mendukung.
Nah, itulah cara saya menanam bibit jahe hingga tumbuh dan berkembang menjadi banyak. Dan tentunya saya mengajak kepada teman-teman pembaca setia blog tipspetani.com untuk mencoba cara saya ini ketika bosan di rumah karena pandemik Covid-19 ini. Ayo menanam jahe di pekarangan rumah, seru lho !