Keuntungan Menanam Palawija Pada Musim Tanam Tertentu

Menanam jenis palawija pada musim tanam tertentu pasti mempunyai keuntungan. Tanaman palawija merupakan jenis tanaman semusim yang terdiri dari jenis tanaman polongan, kacang-kacangan, sayur mayur hingga makanan pokok.

Tanaman palawija sangat baik apabila ditanam seminimal-minimalnya satu kali dalam semusim/pertahunnya. Atau dengan kata lain bisa dialokasikan berkali-kali sesuai kebutuhan. Ada dua musim yang bagus untuk menanam palawija yakni pada musim penghujan dan kemarau.

Jenis tanaman palawija yang bagus ditanam saat musim penghujan adalah kacang panjang, jagung, kedelai, kacang tunggak, dan lain sebagainya. Sementara itu, pada musim kering (kemarau), jenis tanaman palawija pada musim panas ini yang ditanam meliputi singkong, ubi jalar, kedelai, kecipir, kacang tanah, kacang polong, dan lain sebagainya. Penanaman yang tepat sesuai kondisi musim ini tentu saja akan memengaruhi produktivitas hasil panen.

Penanaman jenis palawija dari golongan kacang-kacangan (leguminoceae) terbukti sangat bagus untuk mengundang datangnya bakteri Rhizobium leguminosarum. Bakteri ini merupakan bakteri nitrogen yang mampu mengubah N2 (nitrogen) bebas di udara/atmosfer menjadi senyawa lain (nitrat dan nitrit) yang bermanfaat bagi tumbuhan di sekitarnya. Proses pengubahan senyawa nitrat dan nitrit ini melalui daur/siklus nitrogen di alam.

Bakteri Rhziobium leguminosarum bekerja dengan cara simbiosis pada bintil akar tanaman kacang-kacangan. Jadi, menanam jenis kacang-kacangan di area pertanian tertentu sangat bagus untuk menambah unsur nitrat dan nitrit yang mampu menyuburkan tanah pertanian. Selain itu, kehadiran bakteri Rhizobium leguminorasum ini sangat bagus untuk menggemburkan tanah pertanian paska tanahnya gersang/padat akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan.