Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Struktur, Klasifikasi, dan Perkembangan Buah Pada Tumbuhan Angiospermae

Pembuahan mengakibatkan bakal buah berkembang menjadi buah, bakal biji menjadi biji dan zigot di dalam biji berkembang menjadi embrio. Pada saat yang sama perhiasan bunga dan benang sari lalu gugur, tangkai putik mongering. Bakal buah lalu mengalami modifikasi histologist sehingga berbagai jaringan berubah bentuk selnya, dan memungkinkan mekanisme penyebaran biji dapat berlangsung.

  1. Klasifikasi Buah

Buah serta biji bersama-sama mengembangkan mekanisme penyebaran biji. Hubungan fungsional dan morfologi antara buah dan biji amat beragam untuk tiap spesies tumbuhan, sisi ekologis buah juga diperhatikan sehingga tidak mudah untuk membuat klasifikasi buah. Berdasarkan jenis bunga dan jenis ginesium yang mengembangkannya,buah dibedakan menjadi;

  1. Buah tunggal, merupakan hasil dari suatu ginesium yang terdiri dari satu atau beberapa karpel,contohnya buah polongan dan tomat.
  2. Buah berganda, dibentuk oleh ginesium aporkarp dan setiap karpel tetap dapat dikenali pada waktu buah dewasa,contohnya buah Arbei dan Fragaria.
  3. Buah majemuk, berasal dari perbungaan, jadi berupa kumpulan ginesium dari sejumlah kuntum bunga, contohnya buah nanas.

Menurut Winkler (1939), klasifikasi buah adalah dengan menggunakan empat sifat saja,yaitu :

  1. Buah berganda, bila karpel suatu kuntum bunga tak saling bersatu.
  2. Buah satuan, bila karpel bersatu.
  3. Buah bebas, jika berasal dari bakal buah superus.
  4. Buah piala, jika berasal dari bakal buah inferus yang tertanam dalam jaringan non-karpel yang berbentuk piala ( cangkir ) atau dari bakal buah superus yang berasosiasi dengan hipantium.

Berdasarkan kombinasi keempat sifat tersebut,buah dapat dibedakan menjadi :

  1. Buah berganda bebas, berasal dari bunga hipogin dengan ginesium apokarp.
  2. Buah satuan bebas, berasal dari bunga hipogin dengan ginesium sinkarp.
  3. Buah berganda piala, berasal dari bunga perigin dengan ginesium apokarp.
  4. Buah satuan piala, berasal dari bunga epigin dengan ginesium sinkarp.
Buah Nanas Segar
Gambar buah Nanas Segar

 

  1. Struktur Buah

Dinding buah yang berasal dari bakal buah disebut perikarp. Namun, jika buah masih disertai jaringan yang tidak berasal dari karpel, maka istilah perikarp dapat mencakup jaringan itu berasosiasi dengan bakal buah. Pada pendewasaan buah, terjadi berbagi perubahan. Ada jaringan yang tertekan dan ada jaringan yang sangat meluas. Sehingga dapat dibedakan tiga lapisan perikarp, yaiti eksokarp atau epikarp, kulit luar, mesokarp yang berupa daging dan endocarp yang merupakan bagian paling dalam yang sering keras. Namun, asal jaringan dapat berbeda-beda, ada yang berasal dari dinding buah, dan ada yang bersatu denngan jaringan tambahan.

Pada buah kering, perikarp sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Pada perikarp buah kedelai(Glysin max) dibedakan : lapisan eksokarp yang dibentuk oleh epidermis luar, dan hypodermis, keduanya berdinding tebal; mesokarp dengan sel-sel parenkimatis; endocarp yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkimatisdan epidermis dalam.

Pada buah Phaseolus (buah polongan), epidermis berhubungan erat.  Parenkim dibawah Hypodermis yang meluas hingga sklerenkim berisi kloroplasdengan butir pati. Parenkim ini mengelilingi jaringan ikatan pembuluh kecil dekat sklerenkim yang menghubungkan berkas pembuluh median (tengah) dengan lateral. Struktur perikarp buah kering yang tidak membuka sering menyerupai kulit biji. Pada buah gandum yang merupakan buah kariopsis ( buah berbiji satu) yang dinding bijjinya melekat pada dinding buah, lapisan luar terdii dari perikarp dan sisa kulit biji.pada perikarp lapisan sel dari luar kewe dalam berturut-turut : epidermis luar berkutikula; parenkim; satu lapisan atau lebih dan sebagian tertekan; parenkim yang sebagian rusak; sel silang yang memanjang dalam arah melintang terhadap sumbu buah dan memiliki dinding tebal; sisa epidermis dalam berbentuk sel berlignin dan memanjang sejajar sumbu panjang buah.

Pada buah berdaging, dinding taerdiri dari perikarp atau bersatu dengan jaringan tambahan. Bagian dalam atau luar dinding buah, atau keseluruhannya, bisa menjadi berdaging dengan adanya diferensiasi menjadi parenkim lunak atau sukulen ( tebal berair). Selain dinding, plasenta dan sekat (dalam buah berlokulus banyak) juga bias menjadi berdaging. Eksokarp pada buah jeruk (Citrus) tyerdiri dari epidermis luar berkutikula dan aerenkim subepiermal yang merapat serta bearisi kelenjar minyak dan sel berkristal. Mesokarp terdiri dari parenkim beruang antar sel besar dan banyak, serta terdapat jaringan ikatan pembuluh. Endokarp terdiri dari epidermis dalam  dan beberapa lapis parenkim yang rapat. Pada endocarp terdapat kantung berair yang bersama-sama memenuhi lokulus. Kantong berair itu terdiri dari struktur bersel banyak yang berbentuk pentung bertangkai panjang dan ramping.

Pada buah tomat (Lycopersicon esculentum) yaitu buah tanpa kulit yang jelas memiliki karpel dua, namun dalam varietas yang dibudidayakan biasanya jumlahnya lebih dari dua. Bagian yang daging mencakup perikarp, sekat, dan plasenta yang besar. Jenis plasentanya aksilar memenuhi lokulus.Juga memasuki ruang diantara bakal biji. Menjlang masak jaringan plasenta berdegradasi serta bersifat lendir. Perubahan warna  sewaktu pemasakan terjadi karena transformasi kloroplas menjadi kromoplas.

Pisang (Musa acuminate) mempunyai tipe ovarium inferior, dengan tiga karpel. Ovarium ini kemudian muncul sebagai buah yang mempunyai biji mangalami degenerasi dan lokulus ditutupi oleh daging buah yang berasal dari perikarp dan sekat. Daging buah kaya akan amilum, biji yang masak hamper memenuhi lokulus, dan daging buah sangat tipis. Ikatan pembuluh bersama dengan lateks terselubung dalam jaringan parenkim perikarp.

  1. Perkembangan buah

Secara normal perkemngan buah terjadi setelah pembuahan. Dua proses yang mengakibatkan  penambahan ukuran buah adalah pembelahan dan pembeahan sel yang terjadi secara berurutan. Banyak buah maenunjukan perkembangan ruanng antar sel dalam parenkim buah berdaging mendukung bertambahnya volume. Pada apel misalnya, 25% volume ditempati oleh ruang udara, sehingga separuh dari pertumbuhan volume terjadi lebih cepat dari pada penambahan berat yang mengikutinya. Pada anggur berlawanan keadaanya, bertambahnya berat lebih besar daripada volume pada akhir pertumbuhan.

Dalam pembentukan buah terlibat tiga macam jaringan dengan genom yang berbeda, yaitu sporofit induk (2n), embrio (2n), dan endosperm (3n). Pada masa perkembangan yang berbeda pertumbuhan tersebar secara berbeda pada berbagai bagian buah. Perkembangan buah diatur  oleh factor eksternal dan  internal. Salah satu factor internal adalah perkembangan biji.

 

Sumber Referensi Pendukung:

Gembong, Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. UGM. Yogyakarta.

Hasnunidah, Neni. 2008. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan (SPT). Bandarlampung: Universitas Lampung.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR