Macam-Macam Herbisida untuk Mengendalikan Gulma Berdasarkan Selektifitasnya
|Gulma yang menyerang tanaman budidaya harus segera dikendalikan secara tepat dan terencana. Gulma bisa saja menjadi bencana bagi tanaman budidaya. Akibatnya, tanaman pokok/yang dibudidaya mengalami pertumbuhan yang lambat, organ tanaman tidak tumbuh secara optimal, tanaman jarang berbunga dan berbuah sehingga produktivitas panen menurun.
Pada kondisi tertentu, gulma memang memiliki sisi positif. Sebab menjaga tanah tetap lembab dan memicu munculnya mikroorganisme tanah dalam jumlah banyak. Cacing tanah adalah contoh dari mikroorganisme tanah yang mampu membantu menggemburkan tanah. Tanah pertanian (lahan) akan subur berkat jasa cacing tanah.
Gulma kadang tumbuh secara bersamaan dalam satu areal pertanian tertentu. Pertumbuhannya tidak terkendali misalnya pada waktu musim penghujan. Kandungan air di lahan bedengan cukup banyak pada waktu musim hujan, sehingga biji gulma yang tersebar melalui perantara angin dan air hujan akan cepat berkecambah.
Kenyataan di lapangan yang sering dijumpai yaitu pertumbuhan gulma sulit ditangani, apalagi dalam satu areal lahan yang berhektar-hektar semuanya diserang gulma. Untuk mengantisipasinya, petani dapat menggunakan racun kimia untuk membasmi gulma/rumput liar yaitu herbisida. Herbisida dengan bahan aktif tertentu ternyata mampu mematikan gulma secara permanen.
Berikut ini macam-macam (jenis) herbisida yang digunakan oleh petani untuk mengendalikan gulma berdasarkan selektifitasnya:
- Herbisida Selektif, yaitu herbisida yang apabila diaplikasikan pada beberapa jenis tanaman pertanian akan mematikan spesies tertentu gulma dan relatif tidak mengganggu tanaman yang dibudidayakan. Misalnya jenis herbisida berbahan aktif asam 2,4 dimetil yang mematikan gulma daun lebar dan relatif tidak mengganggu tanaman jenis serelia;
- Herbisida non-selektif, adalah herbisida yang jika diaplikasikan pada beberapa jenis tumbuhan melalui tanah atau daun dapat mematikan hampir semua jenis tumbuhan termasuk tanaman yang dibudidayakan. Misalnya herbisida berbahan aktif arsenikal, klorat, dan karbon disulfida.
Itulah tadi 2 macam herbisida untuk mengendalikan gulma berdasarkan selektifitasnya. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk rekan-rekan petani di Indonesia. Baca juga artikel berikut: Pengelompokan Gulma Berdasarkan Morfologi/Bentuk Gulmanya.