Cara Packing/Mengemas Bibit Tanaman Cangkok yang Baik dan Benar

Saya mencoba bisnis online berjualan bibit di Toko Pertanian Indonesia. Toko pertanian tersebut belum lama saya dirikan, sekitaran bulan Agustus 2017, dan kini diolah oleh dua tim. Meskipun tim belum banyak, namun ke depan mungkin akan ditambah lagi.

Ketertarikan saya dengan dunia pertanian, perkebunan, dan hobi tanaman membuat saya terlibat aktif dalam dunia tulis menulis. Saya sangat hobi menulis, dan sebagian tulisan saya telah ditulis dalam blog ini. Selain menulis, saya juga hobi berbisnis, walaupun di awal percobaan membuat toko online pertanian, masih saja ada berbagai macam persoalan teknis dan non teknis.

Di toko pertanian saya tersebut, saya menjual bibit tanaman cangkok dan hasil teknik menyambung pada tanaman. Dan alhamdulillah, diawal launching tetap saja ada yang membeli.

Dan kerepotan yang saya alami ketika ada pelanggan/konsumen yang membeli dari lokasi/daerah yang jauh, contohnya saja Papua, dan beberapa pulau di Kalimantan dan Sulawesi. Pernah saya mendapatkan SMS dari konsumen yang meminta bibit cangkok untuk dikirim ke daerah Papua/Irian Jaya. Disitu saya merasa sedikit galau. Sebab apakah mungkin tanaman akan dalam kondisi baik-baik sementara waktu pengiriman sampai memakan waktu hampir 1 minggu?

Sangat berbeda ketika saya harus mengirimkan paket barang/bibit tanaman cangkok untuk satu daerah yang masih satu provinsi, tentu lebih mudah.

Sebagai gambaran bahwa diawal saya mencoba packing/mengemas bibit tanaman cangkok agak kesulitan, sebab belum terbiasa. Saya mencoba mencari berbagai tutorial baik dari tulisan di internet maupun melalui video youtube. Dan hampir saya tidak mengikuti saran-saran yang ada di video youtube tersebut. Saya mencoba packing dengan cara saya sendiri.

Berikut ini cara packing/mengemas bibit tanaman cangkok yang baik dan benar berdasarkan pengalaman saya:

• Siapkan bibit tanaman cangkok yang ditanam diwadah pot polybag yang akan dipacking (misal saya akan packing 3 bibit cangkok);
• Bersihkan terlebih dahulu wadah pot polybag dari kotoran. Petik/gunting daun/ranting pohon cangkok yang rusak/kering/terserang hama;

• Kurangi media tanam/tanah pada wadah pot polybag untuk menghemat ongkos kirim (Kalau saya pribadi tidak pernah menguranginya, sebagian yang lain pasti seperti itu);
• Siramlah bibit 24 jam sebelum dikirim dan pastikan tanahnya lembab;
• Siapkan gardus bekas ukuran panjang lebar dan tinggi 60x30x30 cm (sebetulnya ukuran gardus bebas, ini hanya contoh);

• Sebelum bibit dimasukan ke dalam gardus, maka alasi gardus dengan beberapa lembar kertas koran;
• Baru setelah itu bibit dimasukkan ke dalam gardus dan diletakan persis di atas lembaran korannya;
• Tancapkan tiang dari bilah bambu ke masing-masing bibit tanaman, dan hubungkan secara mengerucut lalu ikat pada bagian atasnya;

• Pada penutup gardus, dibagian tengahnya dipotong dan diselipkan pada beberapa batang tanaman cangkok/tiang penyangganya, dan tutup sampai rapat.
• Dengan menggunakan tali rafia/tali plastik, lakban, ikat dan lem pada bagian bawah gardus mengelilingi kotak gardus sampai benar-benar kencang;
• Siapkan karung dan masukan secara perlahan bibit yang sudah didesain tadi, lalu atur sampai rapih. Lakban kembali pada bagian karung yang menghubungkan gardus;

• Siapkan secarik kertas dan tuliskan nama lengkap orang yang akan dikirim, beserta alamat lengkap, kode pos, dan nomor HP/telepon orang yang memesan;
• Barang siap diantar ke jasa pengiriman barang, kirim barang lewat bus, dan lain sebagainya.

Ini penampakan bibit tanaman cangkok yang saya packing dan dikirim dari terminal Rajabasa Bandarlampung ke daerah Kotabumi (Lampung Utara).

Jika anda ingin mencoba cara di atas, silakan. Selamat mencoba dan semoga berhasil. Silakan baca juga: Pengalaman Saya Jualan Bibit Online, Banyak Konsumen yang Cerewet.