Cara Mengatasi Kerusakan Akar Pada Tanaman Cabai
|Kerusakan akar pada tanaman cabai merupakan gejala yang paling umum di lapangan. Umumnya, gejala ini bisa berakibat fatal sehingga organ lain di atas akar bisa mengalami kelayuan bahkan mati permanen. Organ yang terdampak pada kematian sel/jaringan akar yakni batang, daun, bunga, dan buah. Keempat organ ini sangat vital bagi tanaman dan perlu mendapatkan pasokan air, garam-garam mineral serta unsur hara lainnya. Jika akar saja mati, maka bagaimana tanaman mampu mentransportasikan air dan sejumlah unsur hara ke bagian organ tanaman yang lain?
Maka penting sekali bagi para petani di Indonesia untuk selalu melakukan perawatan tanaman secara baik. Pada pertanian cabai, jika pengontrolan jumlah air yang masuk dan keluar lahan bedengan tidak benar, maka kerusakan akar pada tanaman cabe bisa saja terjadi. Ini terjadi karena, jumlah air yang terserap tanah dan tanaman melebihi porsi/kapasitas idealnya. Air yang terlalu banyak menggenangi lahan bedengan juga bisa berpotensi membuat akar tanaman menjadi rusak, busuk, bahkan mengalami kematian sel dan jaringan xilem dan floem. Dimana jaringan pengangkut seperti xilem ini sangat vital bagi akar sebagai transpor air dan sejumlah unsur hara dari dalam tanah ke bagian organ tumbuhan. Selain itu, akibat lembabnya tanah dan suhu yang sedikit rendah membuat pertumbuhan jamur akar pada tanaman cabai bisa tumbuh pesat. Dan tentunya jamur ini dapat merusak sisi-sisi akar tanaman, pada tudung akar dan merusakan lapisan epidermis akar.
Untuk mencegah kerusakan dan pembusukan akar pada tanaman cabai ini, maka sebaiknya petani bisa mengontrol air yang masuk dan keluar lahan bedengan. Usahakan tinggi air yaitu separoh atau 1/3 dari tinggi lahan bedengan. Jika airnya dari hari ke hari semakin surut, maka sejumlah air bisa digilir masuk ke lahan bedengan dengan porsi yang tepat. Jika kondisi tanaman parah, pencegahan lain bisa dengan membuang air yang sudah penuh di lahan bedengan ke bagian lahan bedengan yang lain. Jika seandainya tanaman cabai sudah layu akibat air yang berlebih, maka buang saja semua air yang ada di lahan bedengan. Setelah air surut, biarkan tetap kering hingga beberapa hari, sehingga akarnya akan pulih. Bahkan, daun dan batang cabai yang biasanya layu akibat air berlebih ini bisa sembuh dengan sendirinya jika pasokan air di stop sementara di lahan bedengan untuk beberapa minggu. Namun, satu hal yang perlu diingat bahwa, saat kondisi ini terjadi, untuk sementara waktu tanaman cabai jangan diberikan pupuk kimiawi/pestisida. Sebab, dengan pemberian pupuk kimiawi dan pestisida dapat menjadi pencemaran air atau tanah yang bisa membahayakan tanaman yang sedang pulih dari sakit.