Bibit Jeruk Manis

JUAL BIBIT TANAMAN ONLINE

Dapatkan informasi harga bibit tanaman murah terbaru di Indonesia.

Perawatan Terong Bagian Pemupukan dan Pengairan (Irigasi Lahan)

Tanaman terong selama masa hidupnya pasti melewati tahap perkembangan mulai dari tahap embrional biji, masa perkecambahan, hingga proses pertumbuhan dan pendewasaan pada jaringan-jaringan meristematik untuk terus tumbuh serta berkembang menjadi tanaman dewasa yang produktif.

Perawatan tanaman terong akan dibahas pada kesempatan kali ini yaitu faktor pemupukan dan pengairan (irigasi), dimana kedua faktor ini begitu penting serta harus menjadi perhatian semua petani dalam berkebun/membudidaya terong.

Pada tahapan pemupukan, maka pertama kali saya pribadi akan menjelaskan terkait dengan manfaat pupuk, karena setiap jenis pupuk organik dan anorganik pasti keduanya mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun sudah jelas bahwa, semua petani sepakat bahwa faktor pemupukan dan juga pengairan menjadi kunci sukses budidaya terong.

Tanaman Terong yang Subur dan Sehat, Photo Original by: Wahid Priyono
Tanaman Terong yang Subur dan Sehat, Photo Original by: Wahid Priyono

Pemupukan tanaman terong dalam masa perkecambahan/saat bibit disemai pada lahan bedengan, maka sebaiknya gunakan terlebih dahulu jenis pupuk organik saja, misalnya: anda gunakan pupuk kotoran ternak (kotoran tahi ayam) yang telah dikeringkan sebagai pupuk dasar terong yang kemudian pupuk tersebut ditambahkan pada tanah dengan perbandingan tanah terhadap pupuk organik yakni = 3:1.

Pemupukan pada tanaman terong sebaiknya terjadwal secara baik, hal ini didasarkan pada setiap umur tanaman terong pasti akan berbeda jenis pupuk yang diberikan. Tidaklah mungkin pada masa semai awal, bibit yang telah berkecambah diberi pupuk anorganik Urea, karena pada saat itu bibit berkecambah belum mampu beradaptasi secara baik, sehingga membutuhkan jenis pupuk yang sesuai dengan umur dan dosisnya tersebut.

Berikut ini jadwal pemupukan pada tanaman terong supaya hasilnya lebih optimal yakni:

  • Pada masa semai awal: Adapun jenis pupuk organik dari kotoran ternak yang telah dikeringkan, pemupukan organik ini dilakukan pada saat tanaman berumur 0 – 20 hari pertama. Pada saat ini juga penting sekali dilakukan sistem irigasi tanaman yang sesuai, dengan memastikan bahwa lahan tanam/bedengan semainya lembab, ketercukupan air terpenuhi dengan baik;
  • Pada masa perkecambahan terong: Sebaiknya pada masa ini termasuk tahap usia 0 – 20 hari, tetap menggunakan pupuk organik;
  • Pada masa pendewasaan tanaman (umur 21 – 2 bulan), berikan tambahan jenis pupuk phonska cair yang telah dikocor, atau bisa cukup berikan tanaman dengan pupuk jenis urea, KCL, atau TSP;
  • Pada umur produktif tanaman (umur di atas 2 bulan); pada masa tersebut umumnya tanaman sudah mulai menghasilkan organ tanaman lengkap, seperti akar, batang, daun, bunga, bahkan buahnya sudah mulai muncul. Pada masa menjelang pembungaan terong maka sebaiknya berikan tanaman terong jenis pupuk urea/KCL/pupuk mutiara yang diberikan cukup 1 sendok untuk tiap 1 tanaman. Letakan/sebar pupuk pada tiap-tiap tanaman (berdekatan dengan pusat tumbuh tanaman/akar, beri jarak setidaknya 2 – 3 cm;
  • Pada umur 2,5 bulan ke atas dan dalam perawatan yang intensif, umumnya tanaman terong sudah mulai berbuah dan siap dipanen. Pada masa inilah, pemupukan sebaiknya dihentikan, namun untuk penyiraman/irigasi lahan sangat penting dilakukan, jangan sampai terlewatkan terutama pada saat lahan terlihat tandus dan kering, maka pengirigasian lahan sangat penting. Air irigasi harus terkontrol, sehingga kelebihan air tidak akan terjadi. Karena bagaimanapun juga, jika tanaman kelebihan air maka daerah akar akan mudah membusuk terutama pada bagian bulu-bulu akar dan juga tudung akar (caliptra).

Irigasi  (pengairan lahan dengan air) adalah faktor penting yang bertujuan untuk menjaga kadar air di dalam tanah, serta memastikan bahwa tanaman akan tumbuh sehat, kuat, dan cepat menghasilkan buah. Ingat bahwa: Tetap menjaga kesehatan tanaman dengan asupan unsur hara (pupuk) dan juga air yang cukup, karena kelebihan jenis pupuk dan air juga akan menjadi bumerang bagi tanaman terong itu sendiri.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda, silakan klik dan baca juga artikel berikut ini:

 

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PESAN SPONSOR